Ritus Yatnya Kasada di Bromo Termasuk Ritual Mistis, di Instagram Reels sudah Hits?

Zuhdi Swt By Zuhdi Swt
6 Min Read
indonesia, java, volcano
Ritus Yatnya Kasada di Bromo Termasuk Ritual Mistis, di Instagram Reels sudah Hits? (Ilustrasi)
- Advertisement -

SastraNusa – Ritus Yatnya Kasada di Bromo, sebuah tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan masyarakat Tengger, selalu menyuguhkan pesona mistis yang luar biasa.

Setiap tahunnya, ribuan orang datang ke Kawah Bromo untuk menyaksikan ritual ini, yang dipenuhi dengan kesakralan dan makna mendalam.

Bukan sekadar upacara keagamaan, Ritus Kasada juga mengandung unsur magis yang sulit dipahami oleh banyak orang.

Salah satu alasan mengapa Ritus Kasada begitu menarik adalah karena aura mistis yang melingkupinya.

- Advertisement -

Ritual ini biasanya dilakukan pada bulan Kasada, bulan kesepuluh dalam kalender Jawa, yang jatuh pada bulan Juli atau Agustus.

Para pemeluk agama Hindu Tengger percaya bahwa tradisi ini adalah bentuk penghormatan kepada Sang Hyang Widi (Tuhan) yang diberikan melalui persembahan berupa hasil bumi, seperti beras, sayuran, buah-buahan, bahkan hewan ternak.

Persembahan tersebut dilemparkan ke dalam kawah Bromo, sebagai bentuk syukur dan permohonan agar kehidupan masyarakat sekitar Bromo tetap diberkahi.

Namun, tahukah kamu bahwa kehadiran media sosial, terutama Instagram Reels, kini membawa fenomena baru bagi Ritus Kasada? Di era digital ini, ritual yang semula dianggap sangat sakral dan mistis, kini telah menjadi sorotan banyak mata, baik lokal maupun internasional.

Banyak pengguna media sosial berlomba-lomba merekam dan membagikan momen-momen magis tersebut ke platform seperti Instagram Reels, dengan berbagai efek dan filter yang menarik perhatian.

- Advertisement -

Tak jarang, video tentang Ritus Kasada mendapatkan ribuan hingga jutaan tayangan hanya dalam hitungan hari.

Fenomena ini, meskipun menarik, memunculkan beberapa pertanyaan mendalam tentang sejauh mana ritual yang sakral ini boleh diperlakukan sebagai konsumsi digital.

Apakah proses dokumentasi melalui Instagram Reels, yang lebih cenderung untuk hiburan, akan mengurangi makna spiritual dari Ritus Kasada itu sendiri? Ataukah hal ini justru menjadi sebuah bentuk promosi budaya yang dapat mengenalkan tradisi ini kepada dunia? Pertanyaan ini sering kali muncul, namun jawabannya tetap kompleks, tergantung dari perspektif setiap individu.

- Advertisement -

Banyak orang menganggap bahwa unggahan video Ritus Kasada di Instagram Reels bisa menjadi sarana edukasi bagi orang-orang yang belum mengenal tradisi ini.

Mereka bisa melihat dengan jelas bagaimana masyarakat Tengger menjaga dan melestarikan budaya mereka, serta memahami makna yang terkandung dalam setiap langkah ritual tersebut.

Dengan kata lain, ritual mistis yang awalnya hanya dikenal oleh masyarakat sekitar, kini bisa dinikmati oleh siapa saja yang tertarik, bahkan yang berada di belahan dunia yang jauh.

Di sisi lain, ada juga pandangan yang menilai bahwa kehadiran Instagram Reels dalam menyebarluaskan Ritus Kasada bisa membuatnya terdegradasi menjadi sekadar tontonan, kehilangan esensi dan keheningan yang selama ini dijaga oleh masyarakat Tengger.

Ritual yang sejatinya penuh dengan ketulusan dan penghormatan kepada alam dan Tuhan, bisa saja berubah menjadi hiburan semata.

Di sinilah peran penting bagi para pelaku media sosial untuk tetap menjaga sikap hormat dan penuh pengertian terhadap budaya yang sedang ditampilkan.

Menariknya, saat ini banyak influencer dan content creator yang juga turut menyertakan pendalaman tentang Ritus Kasada dalam video mereka, dengan narasi yang mendalam dan berbobot.

Mereka tidak hanya merekam momen, tetapi juga memberikan penjelasan mengenai makna setiap langkah ritual, serta pentingnya menjaga keberlanjutan tradisi ini.

Hal ini tentu menjadi suatu hal yang positif, karena mereka turut membantu dalam pelestarian budaya tanpa mengurangi nilai spiritualnya.

Namun, kamu pasti bertanya-tanya, apakah benar bahwa ritual ini tetap bisa terjaga kelestariannya meskipun kini menjadi viral di Instagram? Keberadaan media sosial seperti Instagram memang bisa menjadi pedang bermata dua.

Di satu sisi, ia mampu memberikan sorotan positif yang membantu melestarikan dan mengenalkan budaya Indonesia ke dunia.

Tetapi di sisi lain, jika tidak disikapi dengan bijak, media sosial juga bisa menyebabkan distorsi makna dari sebuah ritual, menjadikannya lebih kepada trend atau tontonan semata.

Oleh karena itu, penting bagi setiap orang yang terlibat dalam proses dokumentasi Ritus Kasada untuk tetap menghormati nilai-nilai yang ada.

Para pembuat konten sebaiknya tidak hanya fokus pada aspek visual semata, tetapi juga memperhatikan konteks dan esensi dari ritual yang sedang berlangsung.

Seperti halnya dalam budaya lainnya, kebudayaan Tengger juga membutuhkan rasa hormat yang mendalam agar keberadaannya tetap terjaga dengan baik, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Kesimpulannya, Ritus Kasada di Bromo adalah salah satu contoh bagaimana tradisi mistis bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan media sosial.

Kehadirannya di Instagram Reels mungkin telah membuat ritual ini lebih dikenal oleh dunia, namun bukan berarti esensinya harus hilang.

Dengan dokumentasi yang bijak, kita bisa menikmati keindahan dan kekayaan budaya Indonesia tanpa merusak nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.

Ritus Kasada di Bromo memang tidak hanya menjadi ritual mistis, tetapi juga sebuah fenomena global yang semakin mendapatkan perhatian.

Akan tetapi, sebagai penikmat dan penyebar informasi, kamu juga punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap tradisi yang dibagikan tetap dihormati dan diperlakukan dengan penuh kesadaran.

Jadi, bagaimana kamu melihat fenomena ini? Apakah Ritus Kasada di Instagram Reels akan tetap menjadi simbol keberlanjutan budaya, atau justru hanya menjadi sekadar konten hiburan? (*)

- Advertisement -
Share This Article