SastraNusa, yang merupakan singkatan dari Sastra Nusantara, hadir sebagai ruang bagi segala bentuk sastra, baik sastra lisan maupun tulisan, di wilayah Nusantara.

Wilayah Nusantara yang dimaksud mencakup area yang lebih luas daripada Indonesia, merangkul seluruh warisan budaya yang kaya dari ujung barat hingga timur Nusantara.

Dengan visi mendukung dan mengangkat sastra lokal, SastraNusa menawarkan platform digital yang menjadi wadah bagi berbagai tulisan dan karya yang berakar dari tradisi, ritual, budaya lisan, dan seni tulis.

Keberadaan SastraNusa lahir dari kegelisahan sekelompok penulis dan penggiat sastra, termasuk komisaris dan pemimpin redaksi SastraNusa (Moh Imam Baidawi), atas minimnya platform yang fokus mengangkat sastra Nusantara secara mendalam.

Hingga terbentuknya SastraNusa, belum ada ruang yang secara khusus menyajikan dan mengangkat kekayaan sastra lokal sebagai bagian dari sejarah dan identitas budaya.

Sejarah Pendirian SastraNusa

Nama SastraNusa muncul dari diskusi antara dua aktivis kebudayaan, Fauzi dari Sampang Madura dan Sholihul Huda dari Cepu.

Dalam pertemuan itu, hadir pula Tholhah Aziz, seorang pendidik dan mantan aktivis teater yang terlibat dalam ide awal pembentukan SastraNusa.

Kehadirannya menambah wawasan, memberikan sudut pandang berharga yang memperkuat landasan SastraNusa.

Diskusi kemudian diperkuat dengan kehadiran Zuhdi SWT, seorang tokoh teater terkemuka dari Gresik yang juga turut berperan dalam membangun SastraNusa.

Pada Agustus 2024, seluruh ide dan konsep yang dibahas mulai diwujudkan secara nyata. Dengan persiapan sarana dan prasarana yang matang, SastraNusa resmi terbentuk.

Menurut Editor handal SastraNusa, Sholihul Huda,mengatakan dibentuk website ini atas dasar gagasan yang diwujudkan dan digerakkan bersama.

Tanggal 7 (Juli) dipandang sebagai awal munculnya ide dengan makna sebagai “petunjuk”, sementara 8 (Agustus) melambangkan kesiapan dan kehati-hatian dalam berproses.

Kemudian, September (9) menandakan realisasi dalam gerakan yang penuh semangat dan optimisme.

SastraNusa Bernaung di Bawah CokroNesia

Secara teknis, SastraNusa beroperasi di bawah naungan CokroNesia sebagai penyedia server dan domain. Dukungan ini memberikan ruang untuk pengembangan dan ekspansi platform ke depan.

Visi SastraNusa

  1. Menjadi platform terkemuka dalam mendukung dan mempromosikan sastra Nusantara.
  2. Memperkuat budaya literasi di tengah masyarakat.
  3. Menyediakan ruang bagi penulis untuk berbagi inspirasi dengan pembaca.

SastraNusa juga bertujuan mendokumentasikan karya sastra, budaya, dan aspek-aspek pariwisata Nusantara sebagai bentuk penghargaan terhadap identitas budaya yang khas.

Misi SastraNusa

  1. Meningkatkan Minat Baca
    Dengan menyediakan konten beragam yang menginspirasi, SastraNusa berharap mampu menarik minat masyarakat agar lebih gemar membaca.
  2. Menjadi Wadah Kreativitas
    SastraNusa berfungsi sebagai rumah bagi penulis Indonesia untuk mempublikasikan karya mereka, sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.
  3. Memasyarakatkan Sastra
    Melalui program literasi, diskusi buku, seminar, dan festival, SastraNusa berusaha memperluas apresiasi masyarakat terhadap sastra Nusantara.
  4. Menjadi Sumber Informasi Terpercaya
    Menyajikan konten yang akurat dan informatif, SastraNusa diharapkan dapat menjadi referensi utama bagi masyarakat yang ingin belajar tentang sastra.

Dengan visi dan misi yang jelas, SastraNusa ingin menjadi pilar dalam mendukung perkembangan sastra Indonesia, menginspirasi masyarakat untuk mencintai karya sastra, dan menjaga nilai-nilai budaya tetap hidup.

Nilai yang Dijunjung SastraNusa

  1. Kolaborasi – Membangun SastraNusa dengan semangat gotong royong.
  2. Inklusivitas – Terbuka untuk semua lapisan masyarakat tanpa pandang bulu.
  3. Kreativitas – Mendorong inovasi dalam dunia sastra.
  4. Kesadaran Budaya – Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sastra dan budaya lokal.

Strategi Kemitraan

  1. Membangun Jaringan
    SastraNusa akan menjalin kerja sama dengan sekolah, universitas, komunitas literasi, dan lembaga budaya. Bagi mitra tertentu dengan MoU khusus, SastraNusa membebaskan biaya.
  2. Mengadakan Program Edukasi dan Literasi
    Berbagai kegiatan seperti workshop, seminar, dan pameran buku akan diadakan untuk meningkatkan literasi dan apresiasi sastra.
  3. Memanfaatkan Media Digital
    Media digital digunakan sebagai sarana untuk menjangkau audiens lebih luas dan mempromosikan kegiatan SastraNusa.

Dengan fokus pada kolaborasi dan visi yang kuat, SastraNusa diharapkam bisa menjadi wadah bagi lahirnya karya-karya besar Nusantara.

Pimred SastraNusa: Fauzi