Kolaborasi semacam ini tidak hanya menarik bagi penonton yang menyukai tantangan intelektual, tetapi juga bagi mereka yang mencari hiburan yang lebih visual dan mudah dipahami. Tentu saja, ini menciptakan peluang bagi seniman dan kreator muda untuk mengeksplorasi lebih banyak potensi dalam dunia teater.
Dari perspektif budaya, ada kecenderungan bahwa teater tradisional sedikit demi sedikit mulai terpinggirkan oleh kebutuhan akan hiburan yang lebih cepat dan instan.
Teater tradisional seringkali memerlukan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan sebuah pertunjukan, dan proses yang panjang ini membuat banyak orang lebih memilih hiburan yang lebih mudah diakses, seperti film atau acara TV.
Namun, bukan berarti teater tradisional tidak memiliki daya tarik. Justru, banyak orang yang merindukan kedalaman dan kehangatan dalam pertunjukan yang lebih berbobot dan memiliki makna lebih dalam.
Sebagai generasi yang terbiasa dengan hiburan serba cepat, kaum milenial cenderung lebih menghargai kepraktisan dalam memilih apa yang mereka tonton.
Teater tubuh yang lebih singkat, padat, dan langsung ke inti cerita cenderung lebih diterima. Tidak hanya itu, pertunjukan-pertunjukan semacam ini dapat dinikmati tanpa memerlukan banyak waktu atau pemahaman mendalam tentang konteks atau latar belakang budaya tertentu.
Dari paparan Semua di atas, membuat teater tubuh menjadi pilihan yang sangat relevan di era modern ini.
Namun, untuk mempertahankan relevansi, teater tradisional harus beradaptasi. Beberapa kelompok teater tradisional telah mulai menyajikan garapan yang lebih inovatif, misalnya dengan memadukan elemen visual yang lebih kontemporer atau bahkan menggunakan teknologi seperti proyeksi video untuk memperkaya pengalaman visual penonton.
Ini menunjukkan bahwa meskipun teater tradisional terkesan kuno, ia sebenarnya masih memiliki banyak ruang untuk berkembang dan berinovasi.
Teater tubuh menjadi alternatif yang sangat kuat karena mampu menghubungkan gerakan tubuh dengan pengalaman manusia yang lebih langsung dan universal.
Bagi milenial yang semakin terhubung dengan dunia visual, teater tubuh membuka dimensi baru dalam menikmati seni pertunjukan. Namun, di saat yang sama, teater tradisional masih memiliki keindahan dan keunikan yang tak bisa digantikan begitu saja.
Sebuah harmoni antara keduanya, dengan inovasi dan pemahaman yang lebih luas, mungkin adalah kunci untuk menciptakan bentuk teater yang akan terus relevan di masa depan.
Teater tradisional dan teater tubuh mungkin memiliki jalannya masing-masing, namun keduanya bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan. Keduanya menawarkan pengalaman seni yang unik dan dapat saling melengkapi.
Sebagai penonton atau pencinta seni, kamu yang berada di tengah perkembangan ini, memiliki kesempatan untuk merasakan keduanya dan menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Jadi, apakah teater tradisional mulai jarang diminati? Mungkin, namun tetap ada ruang bagi keduanya untuk berkembang, beradaptasi, dan menciptakan pengalaman yang baru.(*)