SastraNusa– Ribuan bahkan jutaan kalimat tanya terpampang serta berseliweran dalam benak otak manusia Indonesia, kenapa dengan burung garuda? Ada apa? Mengapa harus lambang garuda? Apa korelasinya antara burung dengan darurat? Kapan lambang negara menjadi darurat? Kenapa harus memilih warna biru? Siapa yang memulai? Bagaimana dampak dari peristiwa itu? Apa yang mesti kita lakukan?.
Masih banyak lagi jutaan pertanyaan dari masyarakat berkaitan dengan munculnya simbol simbol di media sosial yang semakin bersiweleran di beranda ponsel kita.
Lantas apa yang mestinya kita lakukan sebagai manusia waras dan berkepribadian jangkep (komplit). kita kembali harus merenungkan bagaimana bangsa ini didirikan dan bagaimana susahnya para elit politik serta para pejuang yang telah rela gugur dalam medan perang,
hal ini yang harusnya menjadi dasar fikiran kita untuk memulai berpijak.Kesakralan simbol pancasila yang dilambangkan oleh burung garuda adalah sebuah hasil perenungan serts diskusi panjang dan tidak main-main dalam pemakaian nya, setiap warna serta bentuk mempunyai arti yang sangat mendalam bagi terciptanya kesatuan negara Republik indonesia yang kita cintai ini.
Perlu diketahui bahwa setiap apa yang tercetus dan terpampang dalam sejarah peradaban bangsa ini, tidaklah perkara mudah untuk kita hapus maupun kita hilangkan begitu saja.
Simbul merupakan jatidiri, warna juga bernilai karakter, bentuk mencerminkan laku, semuanya mempunyai porsi dan makan yang sangat mendalam. Pada hakekatnya simbol Indonesia darurat secara penggunaan dan cara mengekspresikan tidaklah memakai simbol negara,
Beberapa video yang sudah tersebar di beberapa media sosial sangat disayangkan, kalau Indonesia dalam keadaan darurat apa harus memakai simbol negara untuk dijadikan serta merubah bentuk dan warnanya, kenapa tidak memakai icon-icon yang lain terkait darurat itu sendiri.
Tanda silang, tanda stop, tanda seru, foto pergerakan, foto atau gambar hukum yang berat sebelah, begitulah semestinya yang perlu kita semuanya fahami dan sadari. Kebebasan berfikir, kebebasan berpendapat, kebebasan berkreatifitas, kebebasan mengungkapkan, kebebasan memilih, segala macam kebebasan yang tersebut di atas haruslah tetap mempertimbangkan sisi etika dan aturan main yang elegan, indah dan baik.
Dengan kata lain cara mengungkapkan kegelisahan seseorang atau sebuah kelompok harusnya lebih didasari dengan etika berfikir, etika bertindak dan beradab. Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara diupayakan tidak merugikan dan tidak mengakibatkan perpecahan antar warga negara.
Pancasila sebagai ideologi bangsa terdapat nilai-nilai yang dapat di aktualisasikan dalam kehidupan sekitar, tanpa nilai-nilai pancasila tersebut maka masyarakat Indonesia tidak akan mempunyai pandangan atau pedoman dalam untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan berbudaya.
Sebuah simbol mungkin sebagian banyak orang menganggap biasa, tapi bagi beberapa kalangan menjadi penting bahkan kekuatan dan keberadaan simbol menjadi kunci terbukanya tabir kepalsuan yang marak di kalangan masyarakat.
Menurut sebagian kalangan seniman maupun perupa di daerah, menyayangkan simbolik daruratnya sebuah kondisi negara harus disimbolkan dengan langbamg garuda Pancasila.
Ada banyak bentuk serta Anekdot anekdot yang lain yang bisa dipakai dalam memaknai negri darurat, bisa memakai simbol hewan yang lain, tak harus burung garuda itu sendiri. Kebijaksanaan dalam memilih simbol, serta menelusuri sumber dan membaca tanda-tanda kebobrokan negeri ini harus melalui kajian ilmiyah yang lebih tajam dan bijak dalam menilai.
Teropong kebenaran tidak bisa menjadi acuan dalam melihat daruratnya kondisi, keberlangsungan ekonomi, budaya serta gejolak masyarakat mungkin bisa menjadi solusi jitu untuk menelisik kondisi terkini yang terjadi.
Diskusi kebudayaan, diskusi interaktif antar kelompok mahasiswa dengan para budayawan serta para rokok intelektual yang ada di kalangan masyarakat terpelajar menjadi sangat penting dilaksanakan.
Karna para pelaku kebudayaan serta praktisi pendidikan akan memeberikanmu wawasan tentang bagaimana untuk mengolah isu darurat dengan tata kelola penyampaian yang bijak sana serta di dengar.