Harga yang fantastis ini bukan hanya mencerminkan keahlian seniman, tetapi juga asal usulnya yang bersejarah dan status ikoniknya dalam sejarah seni.
Penjualan ini membawa dampak signifikan pada pasar seni, yakni, memperlihatkan potensi besar dari karya-karya yang berasal dari nama besar seperti da Vinci. Hal itu juga sekaligus menciptakan gelombang minat yang meningkat terhadap lukisan-lukisan kuno.
Contoh lainnya adalah lukisan “Interchange” oleh Willem de Kooning, yang terjual dengan harga $300 juta pada tahun 2015. Karya ini adalah contoh penting dari ekspresionisme abstrak, dan juga mencerminkan transisi yang terjadi dalam seni modern.
Alasan di balik harga yang tinggi ini, biasanya terdapat pada kombinasi dari inovasi artistik. Yakni kepemilikan sebelumnya oleh kolektor terkemuka, serta pengaruh yang diberikan oleh de Kooning dalam dunia seni.
Penjualan tersebut tidak hanya meningkatkan nilai lukisan itu sendiri loh! Melainkan juga memicu minat kolektor dan investor terhadap karya-karya ekspresionis yang lainnya.
Membedakan Antara Lukisan Berharga dan Berinvestasi
Membedakan lukisan yang berharga dari sekadar karya seni termasuk langkah krusial bagi para kolektor dan investor seni. Banyak yang menganggap bahwa semua lukisan memiliki potensi sebagai investasi, tetapi hanya segelintir yang benar-benar memenuhi kriteria untuk diinvestasikan.
Karya seni yang berpotensi untuk meningkat nilainya sering kali ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk reputasi seniman, kelangkaan, serta kondisi pasar seni secara keseluruhan.
Begini, agar pembahasan lebih jelas, SastraNusa akan menguraikan secara terperinci, jadi simaklah dengan baik. Ada beberapa istilah yang harus anda ketahui, yakni sebagai berikut:
Firstly, reputasi seniman memainkan peran penting dalam menentukan nilai dan keuntungan dari sebuah lukisan. Karya seniman yang telah diakui secara internasional atau yang telah menghasilkan reputasi yang solid cenderung memiliki harga yang lebih stabil dan potensi peningkatan yang lebih besar.
Oleh karena itu, penting bagi kolektor untuk melakukan riset mendalam mengenai latar belakang dan prestasi seniman yang bersangkutan.
Secondly, yakni kelangkaan karya seni yang menjadi indikator penting. Artinya, termasuk lukisan yang diproduksi dalam jumlah terbatas atau yang memiliki cerita unik di balik penciptaannya dapat memiliki daya tarik tersendiri bagi kolektor.
Memahami elemen kelangkaan ini dapat membantu para kolektor untuk mengidentifikasi lukisan-lukisan yang mungkin mengalami apresiasi nilai di masa depan.
Selain itu, kolektor yang juga harus memperhatikan tren pasar seni. Artinya pengamatan perkembangan dan perubahan tren dalam dunia seni dapat memberi wawasan tentang lukisan mana yang mungkin menjadi lebih bernilai seiring waktu.
Berpartisipasi dalam pameran seni, membaca publikasi terkait seni, serta bergabung dengan komunitas kolektor dapat memberikan pengetahuan berharga dalam perjalanan investasi.
Dengan memahami perbedaan antara membeli lukisan untuk kepuasan pribadi dan untuk investasi, kolektor dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana.
Dalam dunia seni, pengetahuan adalah kekuatan, dan mengidentifikasi karya seni dengan nilai masa depan dapat menjadi kunci keberhasilan seorang kolektor.(*)