SastraNusa – Pada Mama Awards 2024, dua ikon musik global, Rosé dari BLACKPINK dan Bruno Mars, menghadirkan penampilan yang memukau untuk lagu baru mereka, ‘Apt’.
Acara ini diselenggarakan di panggung prestisius yang dikenal dengan produksi dan pertunjukan yang berkualitas tinggi.
Keduanya bekerja secara intensif untuk menciptakan momen yang tidak hanya mengejutkan penggemar, tetapi juga menyajikan warna baru dalam kolaborasi musik.
Dalam penampilan tersebut, penonton disuguhi dengan permainan vokal yang harmonis serta gerakan koreografi yang menarik, menciptakan atmosfer yang meriah dan dinamis.
Namun, meskipun banyak yang memuji sinergi antara kedua artis, penampilan itu tidak luput dari kritik. Beberapa pengamat menyoroti penggunaan lipsync dalam penampilan tersebut, yang dianggap mengurangi keaslian dari pertunjukan.
Kritikan ini mencerminkan pandangan segmen tertentu dari penggemar yang berharap dapat menyaksikan penampilan langsung tanpa bantuan teknologi.
Banyak yang berpendapat bahwa menggunakan lipsync dapat menghilangkan elemen kejutan dan keahlian vokal yang seharusnya diperlihatkan oleh seorang artis di panggung.
Reaksi publik terhadap kolaborasi ini pun beragam. Sementara beberapa merayakan momen unik ini dan menyatakan kecintaan terhadap lagu ‘Apt’, banyak yang merasa bahwa kombinasi antara dua gaya musik yang berbeda, yaitu pop dan R&B, seharusnya disajikan dalam cara yang lebih otentik.
Meski demikian, panggung yang megah dan penampilan yang visualnya sangat menarik tetap memberikan kesan mendalam, menjadikan acara ini salah satu yang ditunggu-tunggu di tahun ini.
Penampilan mereka di Mama Awards 2024 akan selalu diingat, meski terdapat desakan untuk pertunjukan yang lebih natural di masa depan.
Kritikan Terhadap Lipsync dan Respons Publik
Sejumlah penampilan live dari artis terkenal seringkali menarik perhatian, baik positif maupun negatif, terutama ketika menyangkut teknik vokal. Dalam konteks penampilan Rosé dari Blackpink dan Bruno Mars baru-baru ini, kritik terfokus pada penggunaan lipsync yang dilakukan.
Banyak penggemar menyatakan kekecewaan mereka di berbagai platform media sosial, mengharapkan pengalaman menyaksikan performa vokal langsung yang menonjolkan keahlian bernyanyi artis.
Beberapa penggemar bahkan merasa bahwa lipsync mengurangi kualitas pertunjukan dan tidak mencerminkan bakat asli penyanyi.
Namun, situasi ini tidak sepenuhnya hitam-putih. Ada sebagian pendukung yang membela keputusan Rosé dan Bruno Mars untuk menggunakan lipsync dalam penampilan.
Mereka berargumen bahwa faktor teknis dalam live performance, seperti pengaturan suara dan koreografi, sering kali menjadi tantangan yang kompleks dan mempengaruhi keputusan para artis.
Dalam pertunjukan yang memerlukan gerakan yang dinamis, penggunaan lipsync dapat menjamin bahwa suara tetap konsisten dan tidak terganggu oleh situasi teknis lainnya.
Pendukung adanya lipsync berpendapat bahwa ini adalah bagian dari profesionalisme, di mana keseluruhan pengalaman penonton juga menjadi prioritas.
Diskusi di kalangan penggemar mencerminkan kedua sisi pandangan ini. Di satu sisi, ada keinginan untuk mendengarkan vokal asli tanpa rekayasa, sementara di sisi lain, ada pemahaman bahwa setiap pertunjukan memiliki keunikan tersendiri.
Dinamika diskusi ini tampaknya menunjukkan bahwa meskipun kritik terhadap lipsync masih berkembang, ada juga pengakuan akan kompleksitas performa live.
Dengan demikian, perhatian terhadap detail seperti penggunaan lipsync tidak hanya sekadar kritik, tetapi juga mengundang debat tentang apa yang diharapkan dari penampilan artis di era modern ini.
Kesuksesan Lagu ‘Apt’ di Platform Streaming
Lagu ‘Apt’, yang dinyanyikan oleh Bruno Mars dan Rose dari Blackpink, telah mencetak prestasi yang patut diperhatikan di berbagai platform streaming, terlepas dari kritik yang menyertainya.
Pada tanggal 23 November 2024, lagu ini berhasil mencapai 400 juta views di YouTube, yang menunjukkan bahwa karya ini masih mendapatkan dukungan besar dari penggemarnya.
Kesuksesan ini memang menggugah pertanyaan tentang bagaimana ‘Apt’ dapat mencapai angka yang signifikan ini di tengah beragam diskusi negatif.
Salah satu faktor yang memengaruhi pencapaian tersebut adalah kekuatan kolaborasi antara dua nama besar di industri musik.
Bruno Mars, dengan kemampuan vokalnya yang luar biasa dan daya tarik global, dipadukan dengan karisma Rose yang telah terbukti menarik perhatian di kalangan penggemar K-pop.
Kolaborasi ini tidak hanya mempertemukan dua genre yang berbeda tetapi juga menciptakan sinergi yang menarik bagi pendengar di seluruh dunia.
Dengan penggemar setia dari masing-masing artis, eksposur ‘Apt’ menjadi lebih luas, memberi peluang yang baik untuk menarik audiens baru.
Selain itu, perubahan dalam perilaku konsumen musik juga berkontribusi pada kesuksesan lagu ini. Di era digital saat ini, pendengar sering kali lebih cepat merespons lagu baru melalui media sosial dan streaming.
Tren ini memungkinkan ‘Apt’ untuk menjadi viral dalam waktu singkat, meningkatkan jumlah putaran dan tayangan secara signifikan.
Ditambah lagi, kampanye promosi yang intensif dan beberapa penampilan langsung oleh kedua artis di berbagai acara musik memperkuat popularitas lagu ini di kalangan pendengar.
Secara keseluruhan, meskipun terdapat kritik, kesuksesan komersial lagu ‘Apt’ menunjukkan daya tarik abadi dari kedua artis dan penyampaian lagu ini yang berhasil menjangkau hati pendengar.
Dengan 400 juta views, tidak dapat dipungkiri bahwa karya mereka tetap bersinar dalam industri musik yang kompetitif.
Perspektif dan Harapan untuk Penampilan di Masa Depan
Dalam industri musik yang terus berkembang, apa yang diharapkan dari penampilan artis pada acara live kerap mendapatkan sorotan tajam.
Belakangan ini, kritik terhadap penampilan lipsync yang dilakukan oleh beberapa penyanyi terkenal, termasuk Rosé dari Blackpink dan Bruno Mars, menyentuh aspek autentisitas dalam performa mereka.
Sebagai respons, banyak penggemar dan kritikus musik berharap agar para artis mempersembahkan penampilan yang lebih alami dan mendalami aspek langsung dari pertunjukan mereka.
Harapan ini tidak hanya muncul dari faktanya sebagai penggemar, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem industri musik yang lebih luas.
Dalam konteks ini, hasil dari kritik yang diterima bisa menjadi instrumen penting untuk meningkatkan kualitas penampilan live. Artis yang mendapat umpan balik akan cenderung melakukan refleksi terhadap gaya dan pendekatan mereka.
Penekanan pada autentisitas, memicu pengembangan teknik vocal yang lebih baik serta penerapan inovasi yang sesuai.
Dengan prestasi yang telah diraih Bruno Mars dan Rosé, ada potensi besar bagi kedua penyanyi ini untuk merevitalisasi performa mereka di masa depan dengan mengutamakan elemen langsung dan interaksi dengan penonton.
Lebih lanjut, kolaborasi yang dinantikan antara Bruno Mars dan Rosé dalam proyek mendatang memberikan sinyal positif kepada penggemar bahwa kedua artis ini siap untuk menghadapi tantangan yang ada dengan cara yang baru.
Melihat bagaimana respons dari penggemar dapat mempengaruhi artistik dan keputusan performa di waktu yang akan datang, ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara artis dan audiens.
Hal ini berpeluang untuk menumbuhkan suasana kegembiraan dan antisipasi, utamanya saat melihat mereka berdua berkolaborasi dalam produk musik atau penampilan live yang lebih segar dan autentik.(*)