Nonton Serentak Film G 30 S,Tradisi di Zaman Orba yang Hilang

Sholihul Huda By Sholihul Huda
8 Min Read
grayscale photography of army group picture
Nonton Serentak Film G 30 S,Tradisi di Zaman Orba yang Hilang (Ilustrasi)
- Advertisement -

SastraNusa – Di era Orde Baru, tradisi nonton serentak film G 30 S menjadi fenomena yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Film ini tidak hanya berfungsi sebagai alat hiburan, tetapi juga sebagai sarana propaganda yang mendalam.

Dihasilkan dengan dukungan penuh dari pemerintah, film ini bertujuan untuk membentuk persepsi publik mengenai peristiwa sejarah yang melibatkan Gerakan 30 September, di mana banyak yang percaya adanya pengaruh besar terhadap narasi sejarah resmi yang dikendalikan oleh rezim saat itu.

Produksi film G 30 S dilakukan secara masif, didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan untuk memastikan setiap orang dapat menyaksikannya secara serentak.

Pada malam puncak penayangan, warga di seluruh Indonesia berkumpul di layar kaca, menghidupkan suasana kolektif yang membuat film ini menjadi bagian integral dari tata sosial masyarakat.

Ini bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah ritual yang mewajibkan masyarakat untuk menyaksikan kisah yang disajikan, yang pada saat itu diyakini sebagai kebenaran historis.

Reaksi masyarakat terhadap film ini sangat beragam. Sebagian besar warga merasa terpengaruh oleh pesan yang disampaikan, yang mengarah pada kebangkitan semangat nasionalisme dan kepercayaan terhadap pemerintah saat itu.

Namun, ada juga segmen masyarakat yang meragukan kebenaran narasi yang disajikan, yang berpotensi muncul dari ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah.

Dampak dari film ini terasa tidak hanya di saat penayangannya, tetapi juga mempengaruhi pandangan generasi selanjutnya terhadap sejarah dan politik Indonesia.

Dalam konteks ini, nonton serentak film G 30 S dapat dipahami sebagai sebuah tradisi yang melampaui sekadar tontonan, tetapi juga sebagai pengaruh yang mengubah cara pandang masyarakat terhadap sejarah nasional.

Dampak Sosial dan Psikologis dari Nonton Bersama

Acara nonton serentak film G 30 S memiliki dampak sosial yang signifikan, terutama dalam membangun ikatan antara keluarga dan komunitas. Saat menonton bersama, individu dari berbagai latar belakang berkumpul, menciptakan suasana kolektif yang meningkatkan interaksi sosial.

Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai ajang untuk berdiskusi dan bertukar perspektif mengenai isi film.

Proses berbagi pandangan ini memungkinkan penonton untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang konteks sejarah yang ditampilkan dalam film.

Dalam diskusi yang muncul, sering terdapat perdebatan mengenai interpretasi kisah yang disajikan, menggugah pertanyaan tentang kebenaran historis dan nilai-nilai yang diusung.

Hal ini mendorong individu untuk merenungkan identitas nasional mereka serta bagaimana sejarah terbentuk melalui narasi yang berbeda.

Selain itu, proses berbagi pengalaman ini dapat memperkuat rasa solidaritas, menciptakan komunitas yang lebih kohesif. Euforia dan emosi yang dirasakan oleh penonton selama momen kritik kolektif juga berfungsi sebagai alat refleksi Sosial.

Secara psikologis, film G 30 S berhasil mempengaruhi ingatan kolektif masyarakat Indonesia.

Mengingat trauma dan rasa kehilangan yang berasal dari peristiwa tersebut, nonton bersama dapat menjadi wadah bagi individu untuk mengatasi ketegangan emosional yang masih ada.

Melalui pengalaman menonton, penonton dapat merefleksikan trauma masa lalu, memberi ruang bagi pemulihan psikologis.

Melihat film tersebut dalam suasana kolektif juga dapat menawarkan pengakuan akan pengalaman bersama, yang penting untuk membangun kesadaran akan dampak sejarah pada identitas nasional.

Evolusi Tradisi Nonton dan Penyimpangan Nilai

Seiring berjalannya waktu, tradisi menonton film G 30 S telah mengalami perubahan signifikan, sehingga perlahan menghilang dari kesadaran kolektif masyarakat.

Ini tidak terlepas dari berbagai faktor yang berperan dalam perkembangan budaya dan nilai-nilai dalam masyarakat Indonesia.

- Advertisement -
Share This Article