Mengikuti Standar Hidup Orang Lain, Jalan Pintas Kehidupan yang Terpuruk

Ahmad Masrufi By Ahmad Masrufi
8 Min Read
grayscale photo of man with shop bags walking past beggar siting on sidewalk
Mengikuti Standar Hidup Orang Lain, Jalan Pintas Kehidupan yang Terpuruk (Ilustrasi)
- Advertisement -

SastraNusa – Di era digital saat ini, individu dihadapkan pada fenomena badai informasi yang tidak pernah berhenti.

Setiap hari, miliaran data dan konten baru dihasilkan, sebagian besar berasal dari media sosial yang berfungsi sebagai platform utama bagi individu untuk menampilkan pencapaian dan gaya hidup mereka.

Hal ini menciptakan standar hidup yang sering kali lebih tinggi daripada kenyataan, sehingga mengarahkan banyak orang untuk merasa tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri.

Standar hidup yang ditentukan oleh orang lain ini sering kali tidak mempertimbangkan variabel pribadi atau konteks yang unik bagi setiap individu.

- Advertisement -

Misalnya, seseorang mungkin merasa tertekan untuk memiliki gaya hidup yang glamor, hanya karena sejumlah influencer di media sosial yang menunjukkan betapa ‘sukses’nya mereka.

Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak dari konten ini yang telah diedit dan tidak mencerminkan realitas yang utuh. Diskursus semacam ini dapat menimbulkan perasaan cemas dan rendah diri, yang berdampak langsung pada kesehatan mental individu.

Pengalaman ini memunculkan suatu budaya persaingan yang tak sehat, di mana individu merasa terpaksa untuk mencapai standar yang ditunjukkan oleh orang lain, tanpa memahami bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup masing-masing.

Manifestasi dari kecemasan ini bisa dilihat dalam berbagai bentuk, mulai dari stres akut hingga depresi jangka panjang.

Melalui pemahaman terhadap fenomena ini, penting bagi individu untuk mengambil langkah mundur dan mengevaluasi kembali pengaruh badai informasi tersebut terhadap cara pandang mereka terhadap kehidupan.

- Advertisement -

Kesadaran akan tekanan yang ditimbulkan oleh standar hidup yang ditetapkan orang lain dapat menjadi langkah pertama untuk menciptakan keterhubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri.

Dengan memahami bahwa tidak ada ukuran baku dalam menilai kualitas hidup, individu dapat mengurangi dampak negatif dari badai informasi dan merumuskan definisi sukses yang lebih personal dan berkelanjutan.

Berbagai Standar Hidup yang Berbeda

Standar hidup merupakan konsep yang sangat subyektif, banyak dipengaruhi oleh latar belakang individu, nilai-nilai yang dianut, serta pengalaman yang telah dilalui.

- Advertisement -

Dalam masyarakat yang beragam, muncul berbagai jenis standar hidup yang bisa berbeda satu sama lain.

Ada individu yang mungkin merasa puas dengan kehidupan sederhana, sementara yang lain berambisi mengejar kesuksesan materi dan pengakuan sosial yang lebih tinggi. Perbedaan ini sering kali berakar dari budaya, pendidikan, dan status sosial.

Salah satu faktor yang memengaruhi standar hidup adalah lingkungan sosial. Individu yang tumbuh di lingkungan dengan akses pendidikan yang baik dan dukungan ekonomi mungkin memiliki harapan yang lebih tinggi terutama dalam hal pencapaian karier.

Sebaliknya, mereka yang berasal dari latar belakang yang lebih sulit mungkin menilai pencapaian yang sederhana sebagai indikator kesuksesan.

Ini menunjukkan bahwa ukuran pencapaian hidup tidak bisa disamaratakan, karena setiap orang memiliki definisi sendiri tentang apa yang dianggap sebagai kehidupan yang memuaskan.

Selain itu, standar hidup juga dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ditanamkan sejak dini.

Misalnya, seseorang yang diajarkan untuk mengutamakan kebahagiaan serta hubungan antarpribadi dapat memiliki pandangan yang berbeda tentang sukses dibandingkan dengan mereka yang lebih menjunjung tinggi pencapaian karier dan kekayaan.

Berbagai pengalaman hidup juga turut membentuk standar masing-masing individu. Seseorang yang mengalami kehilangan atau tantangan mungkin menempatkan nilai lebih pada hal-hal yang bersifat emosional dan spiritual dibandingkan dengan kekayaan materi.

Dengan memahami beragam standar hidup yang berbeda, kita dapat mulai menyadari bahwa keinginan untuk mengikuti standar orang lain tanpa mempertimbangkan diri sendiri hanya akan berujung pada frustrasi.

Menyelaraskan tujuan hidup dengan nilai-nilai pribadi adalah langkah penting untuk mencapai kepuasan dan kesejahteraan yang sebenarnya.

Memaksakan Diri untuk Mengikuti Standar Orang Lain

Banyak individu terjebak dalam keyakinan bahwa kesuksesan tersirat dalam pencapaian yang dilakukan oleh orang lain. Standar hidup orang lain sering kali dianggap sebagai tolok ukur mutlak.

Hal ini dapat menyebabkan seseorang berusaha keras untuk memenuhi ekspektasi yang tidak selalu relevan atau sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.

- Advertisement -
Share This Article