Mengapa Bahasa Madura Sulit Dipelajari? Analisis dari Sudut Pandang Linguistik Saja

Fauzi
By Fauzi
6 Min Read
a man riding on the back of a brown horse
Mengapa Bahasa Madura Sulit Dipelajari? Analisis dari Sudut Pandang Linguistik Saja (Ilustrasi)
- Advertisement -

SastraNusa – Seorang non Madura duduk di sebuah warung kopi di tengah hiruk-pikuk pasar tradisional Madura. Ia berusaha menyapa pedagang dengan bahasa Madura yang baru saja ia pelajari.

Namun, usahanya mendapatkan respons penuh senyum, tetapi membingungkan. Walau sudah menghafal beberapa frasa sederhana, turis itu merasa kesulitan mengucapkan dan memahami bahasa Madura.

Bukan hanya karena kata-kata yang berbeda dari bahasa Indonesia, tetapi juga karena ada sesuatu yang lebih rumit di dalam strukturnya.

Fenomena ini mengundang pertanyaan: Mengapa bahasa Madura begitu sulit dipelajari, bahkan bagi orang Indonesia sekalipun?

- Advertisement -

Keunikan Fonologi Bahasa Madura

Bahasa Madura memiliki sistem fonologi yang berbeda dari bahasa Indonesia, membuatnya lebih sulit bagi pendatang untuk mempelajarinya. Salah satu keunikan utama bahasa Madura terletak pada konsonan dan vokal yang digunakan.

Bahasa Madura memiliki banyak bunyi konsonan yang tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia, seperti bunyi aspirasi (t, p, k) yang diucapkan dengan aliran udara yang lebih kuat.

Penutur asli bahasa Indonesia sering kali kesulitan dalam membedakan bunyi-bunyi ini karena di dalam bahasa Indonesia sendiri, aspirasi tidak digunakan secara fonemik.

Misalnya, dalam bahasa Indonesia, perbedaan antara “t” biasa dan “th” aspiratif tidak berpengaruh pada makna kata, sedangkan dalam bahasa Madura, perbedaan ini dapat memengaruhi arti sebuah kata.

Ini tentu menunjukkan betapa pentingnya memahami fonologi saat mempelajari bahasa Madura.

- Advertisement -

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada pada tahun 2022, 68 persen responden yang belajar bahasa Madura melaporkan kesulitan dalam menguasai sistem fonologi.

Banyak dari mereka yang merasa bahwa bunyi-bunyi dalam bahasa ini terasa asing dan sulit diucapkan secara akurat. Fonologi yang rumit ini menjadi salah satu faktor utama yang membuat bahasa Madura sulit dipelajari.

Tingkatan Bahasa dalam Bahasa Madura

Selain fonologi, bahasa Madura juga dikenal dengan sistem tingkatan bahasa yang kompleks.

- Advertisement -

Sama seperti bahasa Jawa dan Bali, bahasa Madura memiliki tiga tingkatan bahasa utama: bahasa enja’ iya (bahasa kasar), bahasa tenggah (bahasa menengah), dan bahasa alos (bahasa halus).

Setiap tingkatan digunakan dalam konteks sosial yang berbeda, tergantung pada hubungan antara pembicara dan pendengar.

Menguasai tingkatan bahasa ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang norma-norma sosial di Madura.

Misalnya, penggunaan bahasa kasar lebih umum digunakan dalam percakapan informal di antara teman-teman sebaya, sedangkan bahasa halus lebih sering digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau dihormati.

Perbedaan dalam tingkatan bahasa ini tidak hanya terletak pada pilihan kata, tetapi juga tata bahasa dan struktur kalimat yang berbeda.

Bagi pembelajar asing atau bahkan penutur asli bahasa Indonesia, memahami kapan dan bagaimana menggunakan tingkatan bahasa ini dapat menjadi tantangan besar.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Lembaga Bahasa Universitas Madura pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 75 persen pembelajar bahasa Madura merasa kebingungan ketika harus menentukan tingkatan bahasa yang tepat dalam percakapan sehari-hari.

Sistem hierarkis ini menambah lapisan kompleksitas yang membuat bahasa Madura semakin sulit dipahami.

Pengaruh Dialek dan Variasi Lokal

Bahasa Madura tidak hanya memiliki satu bentuk standar, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai dialek lokal yang tersebar di seluruh pulau Madura dan wilayah lain yang berbahasa Madura, seperti di beberapa bagian Jawa Timur.

Dialek-dialek ini berbeda dalam hal pengucapan, kosa kata, dan struktur kalimat. Misalnya, dialek di Bangkalan berbeda cukup signifikan dengan dialek di Sumenep, baik dalam hal fonologi maupun kosakata.

Bagi orang luar yang mencoba mempelajari bahasa Madura, variasi dialek ini bisa sangat membingungkan.

Seseorang yang terbiasa mendengar bahasa Madura dari satu daerah tertentu, mungkin akan kesulitan memahami percakapan dari daerah lain.

Perbedaan ini juga menjadi salah satu faktor yang membuat bahasa Madura sulit diakses oleh penutur bahasa Indonesia atau bahasa asing lainnya.

Menurut data dari Language Documentation & Conservation, ada sekitar lima dialek utama bahasa Madura yang tersebar di seluruh pulau.

Masing-masing dialek memiliki ciri khas tersendiri, dan penggunaan dialek ini sangat dipengaruhi oleh letak geografis serta kondisi sosial masyarakat di daerah tersebut.

Hal ini membuat proses pembelajaran bahasa Madura memerlukan adaptasi yang lebih tinggi dibandingkan belajar bahasa dengan dialek yang lebih seragam.

Kompleksitas Budaya dan Bahasa

Mempelajari bahasa Madura bukan sekadar menghafal kata dan kalimat, tetapi juga memahami sistem fonologi yang berbeda, tingkatan bahasa yang kompleks, dan variasi dialek yang tersebar di berbagai wilayah.

Kesulitan ini semakin diperparah dengan adanya norma sosial yang sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi para pembelajar asing atau penutur bahasa Indonesia yang baru mencoba mempelajari bahasa ini, tantangan-tantangan ini bisa menjadi hambatan yang cukup besar.

Namun, di balik semua kerumitan tersebut, bahasa Madura adalah cerminan dari kekayaan budaya masyarakat Madura.

Bahasa ini membawa warisan nilai-nilai sosial yang tertanam kuat dalam kehidupan masyarakatnya. Memahami bahasa Madura berarti juga memahami bagaimana orang Madura berinteraksi, menghormati satu sama lain, dan menjaga adat-istiadat yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Maka, meskipun bahasa Madura sulit dipelajari, bagi mereka yang berhasil menguasainya, ada kepuasan tersendiri. Bukan hanya karena mengerti sebuah bahasa yang unik, tetapi juga karena bisa menyelami budaya yang kaya dan penuh dengan nuansa sosial yang khas.

Pada akhirnya, kesulitan dalam mempelajari bahasa Madura justru menjadi daya tarik tersendiri, membuatnya menjadi salah satu bahasa lokal yang paling menarik untuk dipelajari di Indonesia.(*)

- Advertisement -
Share This Article