Memupuk Karakter, Kentrung Cocok untuk Mengontrol Moral Pemuda?

Tholha Aziz
7 Min Read
man holding round gray framed glass decor
Memupuk Karakter, Kentrung Cocok untuk Mengontrol Moral Pemuda? (Ilustrasi)
- Advertisement -

SastraNusa – Di sebuah sudut desa yang tenang, terdengar alunan musik yang khas. Bukan suara gitar modern atau dentingan piano mewah, melainkan bunyi sederhana dari kentrung.

Alat musik tradisional ini, seolah menjadi saksi bagaimana moral dan karakter pemuda tumbuh di tengah zaman yang terus bergerak maju.

Di tangan seorang seniman jalanan, kentrung tak hanya memproduksi suara. Ia menjadi sarana komunikasi moral, alat untuk menyampaikan nilai-nilai luhur yang mulai terkikis oleh hiruk-pikuk kehidupan modern.

Bagi kamu yang mungkin jarang mendengar kentrung, alat musik ini adalah cerminan kesederhanaan budaya lokal.

- Advertisement -

Terbuat dari kayu dengan senar yang terbuat dari nilon, kentrung sering kali dianggap sebagai instrumen rakyat. Sederhana memang, tetapi justru kesederhanaan itulah yang membuatnya begitu menarik.

Kentrung tidak memerlukan teknologi canggih, tidak pula memerlukan instrumen digital untuk menghasilkan musik yang merdu. Yang dibutuhkan hanyalah keahlian tangan dan perasaan yang peka.

Melalui alat inilah, pemuda di berbagai daerah Indonesia belajar tentang kejujuran, kebersahajaan, dan tentu saja, moralitas.

Kentrung dan Moral Pemuda

Di zaman digital saat ini, pemuda sering kali terpapar dengan berbagai hal yang dapat merusak moral. Informasi mengalir begitu cepat, tanpa filter yang jelas.

Teknologi membuka pintu bagi hal-hal baik, tetapi di sisi lain juga membawa dampak negatif, terutama pada karakter. Namun, kentrung datang sebagai alat yang berbeda.

- Advertisement -

Kentrung tidak bersifat merusak, justru membawa kembali pemuda pada akar budaya yang berfungsi sebagai kontrol moral.

Mungkin kamu bertanya-tanya, bagaimana bisa sebuah alat musik sederhana seperti kentrung berpengaruh pada moral? Jawabannya terletak pada proses kreatifnya.

Artinya ketika seseorang memainkan kentrung, dia tidak hanya bermain musik. Ada proses refleksi yang mendalam di balik setiap petikan senar.

- Advertisement -

Musik yang dihasilkan sering kali membawa pesan-pesan moral, mulai dari cerita-cerita rakyat hingga nilai-nilai kehidupan yang diajarkan secara turun-temurun.

Pemuda yang terbiasa mendengar atau bahkan memainkan kentrung, secara tidak langsung mendapatkan pelajaran tentang kehidupan dan pentingnya moralitas.

Bukan hanya sekadar alat musik, kentrung juga merupakan media penyampaian cerita. Dalam pertunjukannya, sering kali lagu-lagu yang dimainkan bercerita tentang perjuangan, cinta, kesederhanaan, hingga nilai-nilai spiritual.

Inilah yang kemudian memberikan pengaruh besar pada pembentukan karakter pemuda. Lagu-lagu yang mereka dengar bukan sekadar hiburan, tetapi juga pelajaran hidup.

Peran Kentrung dalam Memupuk Karakter

Memupuk karakter pemuda melalui musik bukanlah hal baru, namun kentrung memiliki pendekatan yang unik. Melalui suara yang lembut, kentrung menyampaikan pesan tanpa paksaan.

Pemuda yang mendengarnya tidak merasa digurui, tetapi justru tergerak secara alami. Ini berbeda dengan pendekatan moral konvensional yang sering kali memaksa dan terasa menghakimi.

Musik kentrung mengajarkan bahwa hidup tidak selalu tentang kecepatan atau kesuksesan material.

Kentrung juga mengajarkan untuk menghargai proses, menghormati tradisi, dan tentu saja menjaga nilai-nilai moral yang sering kali terlupakan.

Dalam sebuah penelitian sederhana, pemuda yang sering berinteraksi dengan alat musik tradisional seperti kentrung menunjukkan tingkat kepedulian yang lebih tinggi terhadap lingkungan sekitar.

Mereka lebih menghargai kearifan lokal dan memiliki rasa empati yang lebih besar.

Kamu bisa melihat bagaimana kentrung menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini.

Alat musik ini mengingatkan pemuda bahwa teknologi dan modernisasi tidak boleh membuat mereka melupakan asal-usul.

Dengan memainkan atau mendengarkan kentrung, mereka belajar untuk menyeimbangkan hidup antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang.

Tren Kentrung di Kalangan Pemuda

Di tengah popularitas alat musik modern seperti gitar dan drum, kentrung mulai menemukan tempatnya kembali di hati pemuda Indonesia.

Meskipun awalnya dianggap kuno, kini kentrung mulai naik daun sebagai bagian dari tren kembali ke budaya lokal.

Banyak pemuda yang mengunggah permainan kentrung mereka di media sosial, menunjukkan bahwa alat musik tradisional ini bisa disandingkan dengan alat musik modern lainnya.

Tren ini tentunya bukan hanya sekadar gaya, tetapi juga gerakan moral. Pemuda yang memainkan kentrung merasa memiliki tanggung jawab untuk melestarikan budaya sekaligus mengajarkan nilai-nilai moral kepada sesama.

Dengan bantuan teknologi digital, pesan moral yang terkandung dalam permainan kentrung dapat tersebar luas, menjangkau lebih banyak orang di berbagai belahan dunia.

Alat musik ini pun menjadi simbol kebangkitan moral, khususnya di kalangan generasi muda.

Melalui kentrung, pemuda bisa menunjukkan bahwa mereka tidak hanya peduli dengan tren modern, tetapi juga dengan pelestarian nilai-nilai moral.

Alat musik ini menjadi representasi nyata bahwa modernisasi tidak harus berarti melupakan tradisi.

Kentrung justru hadir sebagai simbol bahwa karakter dan moral bisa dibentuk tanpa harus meninggalkan jati diri budaya lokal.

- Advertisement -
Share This Article