SastraNusa – Pagi itu, warga desa majangan terlihat sibuk mempersiapkan berbagai makanan, dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tradisi Rokat Bhujuk.
Upacara ini menjadi salah satu ritual yang paling dinantikan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar makam leluhur mereka, atau yang disebut dengan bhujuk.
Rokat Bhujuk adalah sebuah tradisi penghormatan kepada para leluhur yang dilakukan di beberapa daerah di Madura, mulai dari pesisir hingga ke pelosok desa.
Khususnya di desa majangan kecamatan jrengik kabupaten Sampang. Tradisi ini terus dipertahankan dan selalu dilakukan setiap tahunnya.
Bagi warga desa majangan, tradisi ini bukan hanya sekadar ziarah makam, tetapi juga melibatkan berbagai ritual dan persembahan yang penuh makna.
Rokat Bhujuk menjadi kesempatan bagi warga untuk menyatukan diri dalam doa, mengucapkan rasa syukur, serta memohon keselamatan dan keberkahan bagi kehidupan mereka. Dalam setiap ritualnya, tersimpan nilai-nilai filosofi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Madura.
Makna Filosofi dalam Tradisi Rokat Bhujuk
Rokat Bhujuk bukan hanya sekedar ritual adat, tetapi sebuah simbol penghormatan dan penghargaan kepada leluhur. Warga desa majangan percaya bahwa leluhur memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan kehidupan mereka.
Oleh karena itu, tradisi ini dianggap sebagai bentuk bakti yang tulus kepada orang-orang terdahulu, yang diharapkan dapat membawa keberkahan bagi generasi berikutnya.
Dalam tradisi ini, tersimpan filosofi tentang penghormatan dan ketulusan hati. Setiap langkah yang dilakukan dalam ritual memiliki makna simbolis yang mendalam.
Berbagai jenis makanan dibawa oleh masing-masing warga dan bertukar makanan setelah pelaksanaan rokat bhujuk, melambangkan rasa syukur atas hasil bumi yang menjadi sumber kehidupan.
Selain itu, doa-doa yang diucapkan juga menjadi harapan agar kehidupan tetap dalam kedamaian dan jauh dari malapetaka.
Tradisi ini juga mencerminkan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis dengan alam dan sesama. Filosofi hidup yang dipegang erat oleh masyarakat desa majangan mengajarkan bahwa kehidupan manusia tidak terpisahkan dari alam dan leluhur.
Hal ini membentuk kesadaran akan pentingnya menghargai keberadaan yang telah lebih dahulu ada, serta menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur dan kerendahan hati.
Harapan dari Tradisi Rokat Bhujuk
Bagi masyarakat desa majangan, pelaksanaan Rokat Bhujuk membawa berbagai harapan dan doa yang dipanjatkan dengan penuh keyakinan.
Masyarakat desa percaya bahwa melalui tradisi ini, leluhur yang telah meninggal akan memberikan berkah dan perlindungan bagi yang hidup.
Setiap doa yang diucapkan adalah bentuk harapan agar kehidupan mereka senantiasa dipenuhi oleh rezeki, kesehatan, dan keselamatan.
Selain itu, tradisi ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial antar warga. Melalui Rokat Bhujuk, masyarakat dapat berkumpul, berbagi cerita, dan merajut kebersamaan yang mungkin mulai luntur oleh kesibukan sehari-hari.
Harapan akan terwujudnya kehidupan yang harmonis di lingkungan masyarakat menjadi salah satu motivasi utama dalam melestarikan tradisi ini.
Kehadiran para pemuda yang turut serta dalam kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang menjaga adat dan budaya leluhur.
Tradisi Rokat Bhujuk diharapkan mampu mengajarkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda, sehingga mereka tidak melupakan akar budaya dan jati diri mereka sebagai orang Madura, khususnya sebagai warga desa majangan yang terus menjaga tradisi sampai saat ini.
Manfaat Sosial Tradisi Rokat Bhujuk bagi Masyarakat
Rokat Bhujuk memberikan dampak sosial yang signifikan dalam kehidupan masyarakat desa majangan. Tradisi ini mempererat tali silaturahmi antarwarga, terutama karena acara ini biasanya melibatkan banyak orang.
Dengan adanya kegiatan bersama, masyarakat saling membantu dalam menyiapkan segala keperluan ritual, mulai dari menyediakan bahan makanan hingga membersihkan area pemakaman.
Selain mempererat persaudaraan, tradisi ini juga mengajarkan pentingnya gotong royong dan solidaritas. Masyarakat bergotong royong, bekerja bersama-sama, dan berbagi dalam suka maupun duka.
Kehidupan sosial yang tercipta melalui kegiatan Rokat Bhujuk membantu masyarakat desa majangan untuk saling mendukung, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi tantangan bersama.
Tak hanya itu, tradisi ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memperkenalkan budaya Madura kepada generasi muda dan kepada orang luar.
Rokat Bhujuk dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya dan adat Madura.
Dengan demikian, tradisi ini turut berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya lokal serta mendukung sektor pariwisata di daerah tersebut.
Rokat Bhujuk adalah tradisi yang memiliki banyak makna mendalam bagi masyarakat desa majangan. Dari perspektif keagamaan, sosial, hingga budaya, tradisi ini menjadi cerminan kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur.
Bagi mereka, Rokat Bhujuk bukan sekedar upacara adat, melainkan suatu cara untuk menjaga keseimbangan hidup, baik dengan sesama manusia, alam, maupun leluhur.
Melalui tradisi ini, masyarakat desa majangan berharap agar kehidupan mereka selalu dilimpahi berkah, rezeki, dan keselamatan.
Di balik semua ritual dan doa yang dilakukan, Rokat Bhujuk menjadi perekat sosial yang mengajarkan pentingnya gotong royong, toleransi, dan keakraban antarwarga.
Tradisi ini adalah salah satu bentuk kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan diwariskan ke generasi berikutnya, agar nilai-nilai luhur ini tetap hidup di tengah arus modernisasi yang kian pesat.