SastraNusa – Komunitas SENDAKALA Lamongan kembali menunjukkan taringnya dalam dunia seni pertunjukan. Dengan semangat membara, mereka mempersembahkan pagelaran spektakuler berjudul Mahapralaya.
Acara ini dijadwalkan berlangsung pada tanggal 20 Oktober 2024, di Taman Airlangga, Desa Pataan, mulai pukul 19.00 WIB. Di bawah arahan sutradara berbakat Saipul Apet dan pimpinan produksi Alvin Nur Cahyono, pertunjukan ini dipastikan akan memukau penonton dengan kekayaan seni yang luar biasa.
Mahapralaya bukan sekadar pertunjukan, melainkan sebuah karya seni yang menyatukan berbagai elemen akting, tari, dan musik dalam harmoni yang sempurna.
Dalam setiap penampilan, aktor-aktor handal seperti Muncul, Nabil, Demong, Rita, Hamid, dan Osim akan membawakan karakter yang kuat, membawa penonton masuk ke dalam kisah yang penuh makna.
Penata kostum dan tari, Evi Luvita Sari, serta penata musik profesional Krisna Nugroho Jati, turut memberikan sentuhan magis yang akan menghidupkan suasana pertunjukan.
Kebangkitan Seni di Lamongan
Keberhasilan SENDAKALA dalam menggelar Mahapralaya tidak lepas dari usaha mereka dalam menghidupkan kembali seni pertunjukan di daerah Lamongan.
Dalam beberapa tahun terakhir, komunitas ini telah berhasil menarik perhatian banyak pecinta seni melalui berbagai pertunjukan yang inovatif dan berkualitas. Dengan pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai budaya lokal, SENDAKALA berhasil membangun identitas seni yang kuat di tengah maraknya arus globalisasi.
Dalam setiap pagelaran, komunitas ini tidak hanya berfokus pada aspek visual, tetapi juga pada cerita yang disampaikan. Mahapralaya, sebagai contoh, menggali tema yang relevan dengan kehidupan masyarakat, sehingga penonton tidak hanya terhibur, tetapi juga mendapatkan refleksi mendalam tentang realitas yang dihadapi.
Hal ini sejalan dengan kajian semiotika yang menjadi dasar pembuatan artikel-artikel Zuhdi.Swt, di mana setiap simbol dan makna dalam pertunjukan diurai secara mendalam.
Data dan Fakta Menarik
Dalam persiapan Mahapralaya, SENDAKALA melakukan riset mendalam untuk memastikan bahwa setiap elemen pertunjukan memiliki makna yang jelas. Menurut data yang dihimpun, sekitar 80% penonton dari pertunjukan sebelumnya memberikan ulasan positif mengenai kualitas akting dan penyampaian cerita.
Selain itu, kurang lebih dari 500 orang telah hadir saat hari pertunjukan, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap acara ini.
Dengan penggunaan teknologi modern dalam penataan musik dan tata cahaya, SENDAKALA berupaya untuk menghadirkan pengalaman yang tidak terlupakan bagi penonton.
Keberadaan penata musik Krisna Nugroho Jati, yang dikenal akan karyanya yang inovatif, menjadikan pertunjukan ini semakin istimewa. Hal ini tentunya akan menambah daya tarik bagi kalangan muda, yang diharapkan dapat lebih mengenal dan mencintai seni pertunjukan tradisional.
Makna dan Harapan
Pagelaran Mahapralaya bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi wujud harapan bagi komunitas SENDAKALA untuk terus berkarya dan melestarikan budaya.
Dengan semangat yang membara, mereka bertekad untuk memperkenalkan karya-karya seni yang berkualitas tinggi, yang dapat menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Kehadiran SENDAKALA di dunia seni pertunjukan diharapkan dapat memicu lahirnya komunitas-komunitas seni lainnya yang memiliki semangat serupa.
Di tengah tantangan zaman, komunitas ini berhasil menunjukkan bahwa seni pertunjukan memiliki kekuatan untuk menyatukan dan menggerakkan masyarakat.
Melalui Mahapralaya, SENDAKALA bukan hanya menghibur, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam setiap gerak dan nada. Pertunjukan ini menjadi panggilan bagi semua untuk ikut serta dalam merayakan kekayaan budaya yang dimiliki.
Dalam sebuah ungkapan, seni adalah bahasa universal yang dapat menjembatani berbagai perbedaan. Dengan harapan bahwa Mahapralaya akan menjadi tonggak baru dalam perjalanan SENDAKALA, mari kita saksikan bersama keajaiban seni yang akan disuguhkan pada malam itu.
Melalui pertunjukan ini, mari kita dukung semangat membara komunitas SENDAKALA Lamongan dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya di tanah air.(*)
