SastraNusa – Di tengah pesatnya perkembangan musik tradisional di Indonesia, dua bentuk kesenian yang cukup menarik perhatian adalah Sandur Madura dan Sandur Bojonegoro.
Kedua jenis kesenian ini, meskipun memiliki akar budaya yang sama, yakni berasal dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, ternyata memiliki sejumlah perbedaan yang cukup signifikan.
Perbedaan ini meliputi aspek teknik, lirik, serta pengaruh lokal yang membentuk karakter masing-masing.
Meski sama-sama merupakan bentuk seni pertunjukan yang melibatkan musik dan vokal, masing-masing memiliki ciri khas yang membedakan keduanya.
Asal Usul dan Penyebaran Sandur Madura dan Bojonegoro
Sandur Madura dan Sandur Bojonegoro berasal dari dua daerah yang berbeda, yakni Madura dan Bojonegoro.
Madura, sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa, dikenal dengan kekayaan tradisi dan kebudayaannya yang unik.
Sementara sandur Madura, termasuk salah satu bentuk seni yang sangat lekat dengan masyarakat Madura, dan sering kali menjadi bagian dari perayaan atau upacara adat.
Sebaliknya, Sandur Bojonegoro berasal dari wilayah Bojonegoro yang terletak di Jawa Timur, di bagian barat daya Kabupaten Surabaya.
Meskipun keduanya berasal dari Pulau Jawa, karakteristik budaya Madura dan Bojonegoro memberikan warna yang sangat berbeda pada masing-masing jenis Sandur ini.
Teknik dan Instrumen
Dalam hal teknik bermain, terdapat perbedaan mencolok antara Sandur Madura dengan Sandur Bojonegoro.
Sandur Madura lebih banyak mengandalkan ketukan yang cepat dan dinamis, dengan penggunaan instrumen yang lebih bervariasi.
Beberapa alat musik yang sering digunakan dalam pertunjukan Sandur Madura termasuk kenong, gamelan, dan alat musik perkusi lainnya yang memberikan kesan ritmis yang kuat.
Selain itu, Sandur Madura sering kali melibatkan tarian yang enerjik dan penuh semangat, yang memperkuat kesan kegembiraan dalam pertunjukan tersebut.
Di sisi lain, Sandur Bojonegoro memiliki tempo yang lebih stabil dan melodi yang lebih lambat.
Instrumen yang digunakan cenderung lebih sederhana, dengan fokus utama pada gendhing atau lagu-lagu khas yang dilantunkan dengan vokal.
Dalam Sandur Bojonegoro, vokal menjadi elemen yang lebih dominan, dengan pengiring musik yang lebih halus dan terkendali.
Meskipun tidak terlalu berfokus pada gerakan tari, penampilan Sandur Bojonegoro tetap mampu menyampaikan makna yang mendalam melalui harmoni vokal dan irama yang terjaga.
Bagiamana Lirik dan Tema Sandur Madura dan Bojonegoro?
Lirik dalam Sandur Madura dan Sandur Bojonegoro juga menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan.
Sandur Madura cenderung memiliki lirik yang lebih bernuansa humoris dan terkadang satir, menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Madura yang penuh warna.
Lirik-lirik ini sering kali mengandung sindiran sosial atau pesan moral yang disampaikan dengan cara yang ringan dan menghibur.
Sebaliknya, Sandur Bojonegoro lebih cenderung mengangkat tema-tema yang serius dan reflektif, sering kali berkaitan dengan kehidupan petani, kesederhanaan, dan kearifan lokal.
Liriknya lebih filosofis dan mendalam, menggambarkan ketahanan dan perjuangan masyarakat Bojonegoro dalam menjalani kehidupan.
Pengaruh Sosial dan Budaya
Kedua jenis Sandur ini juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap masyarakat lokal. Sandur Madura sering kali menjadi simbol identitas budaya Madura, dengan kekayaan tradisi yang sangat dijaga.
Kesenian ini juga menjadi alat untuk mempererat hubungan sosial antarwarga dalam sebuah komunitas.
Pertunjukan Sandur Madura, terutama yang melibatkan tarian, sering kali menjadi hiburan utama dalam berbagai acara adat dan festival, serta digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan sosial kepada masyarakat.
Sementara itu, Sandur Bojonegoro, meskipun tidak sepopuler Sandur Madura di luar daerahnya, juga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga tradisi budaya lokal.
Musik yang lebih meditatif dan lirik yang penuh makna menjadikan Sandur Bojonegoro sebagai wadah untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang lebih mendalam.
Sebagai bagian dari upacara atau ritual, Sandur Bojonegoro memberikan pengaruh yang kuat dalam menjaga keseimbangan dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat Bojonegoro.
Penekanan Sandur Madura Vs Bojonegoro
Sandur Madura dan Sandur Bojonegoro, meskipun keduanya berasal dari wilayah yang berdekatan, memiliki perbedaan yang sangat jelas baik dari segi teknik, lirik, hingga pengaruh sosial budaya.
Sandur Madura dengan ketukan yang cepat dan lirik yang lebih ringan serta humoris menggambarkan kehidupan yang penuh energi.
Sementara Sandur Bojonegoro lebih menekankan pada keindahan vokal dan pesan yang dalam tentang kehidupan yang sederhana dan penuh makna.
Masing-masing memiliki tempat dan peran penting dalam melestarikan budaya lokal, serta memberikan kontribusi dalam memperkaya khazanah musik tradisional Indonesia.(*)