SastraNusa – Di tengah kemajuan zaman yang serba cepat, pelestarian budaya lokal menjadi semakin penting untuk menjaga identitas komunitas.
Salah satu contoh nyata adalah Laskar Joko Berek, sebuah komunitas tongklek yang berbasis di Desa Sawo, Dukun, Gresik.
Pada tanggal 20 Oktober 2024, mereka akan menggelar LJB Tongfest & Night Fashion Carnival, sebuah acara yang mengajak masyarakat se-Karisidenan untuk bersama-sama merayakan dan melestarikan budaya lokal.
Sejarah dan Konteks Komunitas Laskar Joko Berek
Laskar Joko Berek didirikan dengan tujuan utama melestarikan tradisi tongklek, sebuah permainan rakyat yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial dan budaya yang tinggi.
Tongklek sendiri merupakan permainan tradisional yang melibatkan ketrampilan musik, kerjasama, dan strategi. Komunitas ini telah berupaya keras untuk menghidupkan kembali permainan ini, terutama di kalangan generasi muda, yang sering kali terpengaruh oleh budaya pop modern.
Komunitas ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah bagi para penggemar tongklek, tetapi juga sebagai penggerak untuk kegiatan sosial dan budaya di Desa Sawo.
Dengan berbagai program dan inisiatif, Laskar Joko Berek berusaha mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya, sehingga dapat diakses dan dihargai oleh semua lapisan masyarakat.
LJB Tongfest & Night Fashion Carnival, Sebuah Inisiatif Budaya
LJB Tongfest & Night Fashion Carnival bukan sekadar festival, tetapi merupakan bentuk integrasi antara tradisi dan modernitas. Acara ini dirancang untuk menarik perhatian tidak hanya kepada permainan tongklek, tetapi juga kepada seni dan budaya lokal lainnya.
Dengan mengusung dan menjunjung tinggi nilai seni dan budaya Nusantara, acara ini diharapkan dapat menjadi platform bagi berbagai komunitas untuk menampilkan kekayaan budaya mereka.
Festival ini mencakup berbagai kegiatan, mulai dari kompetisi tongklek, pertunjukan seni, hingga parade busana malam yang menampilkan kreasi berbasis budaya lokal.
Parade ini bukan hanya tentang mode, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat dapat menginterpretasikan dan mendesain ulang elemen-elemen tradisional ke dalam busana modern.
Dengan demikian, acara ini menjadi simbol perpaduan antara warisan leluhur dan inovasi masa kini.
Pentingnya Pelestarian Budaya
Melalui acara seperti LJB Tongfest & Night Fashion Carnival, Laskar Joko Berek ingin menekankan pentingnya pelestarian budaya di era globalisasi.
Banyak tradisi yang mulai terlupakan seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat. Oleh karena itu, acara ini berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya.
Budaya lokal sering kali menjadi identitas suatu daerah. Dengan melestarikan permainan tongklek dan tradisi lainnya, masyarakat tidak hanya menjaga kenangan akan masa lalu, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas.
Kegiatan ini diharapkan dapat memicu kesadaran di kalangan generasi muda untuk lebih menghargai budaya mereka sendiri.
Partisipasi dan Keterlibatan Masyarakat
Acara ini tidak hanya melibatkan anggota Laskar Joko Berek, tetapi juga mengajak masyarakat luas untuk berpartisipasi. Setiap elemen komunitas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dapat terlibat dalam berbagai kegiatan yang ditawarkan.
Hal ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang inklusif, di mana setiap individu merasa memiliki bagian dalam pelestarian budaya.
Keterlibatan masyarakat juga mencakup aspek ekonomi. Dengan adanya festival, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usaha lokal, seperti penjual makanan, kerajinan tangan, dan produk lokal lainnya.
Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai pendorong ekonomi lokal, yang pada akhirnya mendukung keberlangsungan komunitas.
Tantangan dalam Pelestarian Budaya
Meskipun semangat untuk melestarikan budaya sangat kuat, tantangan tetap ada. Globalisasi sering kali membawa masuk budaya asing yang lebih mendominasi, sehingga membuat generasi muda kurang tertarik pada tradisi mereka sendiri.
Oleh karena itu, penting bagi komunitas seperti Laskar Joko Berek untuk terus berinovasi dan menarik perhatian generasi muda dengan cara-cara yang menarik dan relevan.
Salah satu strategi yang diambil adalah kolaborasi dengan seniman, desainer, dan influencer yang dapat membantu mengangkat citra budaya lokal ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan menggandeng pihak-pihak ini, diharapkan tradisi tongklek dan elemen budaya lainnya bisa mendapatkan perhatian yang lebih luas.
Kesimpulan Penulis
LJB Tongfest & Night Fashion Carnival adalah langkah signifikan dalam pelestarian budaya lokal yang diusung oleh Laskar Joko Berek. Melalui berbagai kegiatan yang diadakan, festival ini tidak hanya merayakan warisan leluhur, tetapi juga menciptakan ruang untuk inovasi dan kreativitas.
Dengan dukungan dari seluruh masyarakat, diharapkan acara ini dapat menjadi inspirasi untuk pelestarian budaya di masa depan. Semoga acara ini tidak hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga menjadi tonggak sejarah bagi Desa Sawo dan masyarakat Karisidenan dalam menjaga dan merayakan kekayaan budaya mereka.