Keselarasan antara Lukisan dan Realita Sosial dalam “Rasis” Karya Aris Daboel

Sholihul Huda By Sholihul Huda
8 Min Read
Keselarasan antara Lukisan dan Realita Sosial dalam "Rasis" Karya Aris Daboel (Ilustrasi)
Keselarasan antara Lukisan dan Realita Sosial dalam "Rasis" Karya Aris Daboel (Ilustrasi)
- Advertisement -

SastraNusa – Lukisan Aris Daboel yang berjudul “Rasis” menawarkan pandangan yang mendalam mengenai isu rasisme yang kerap terjadi dalam masyarakat modern.

Dalam karya ini, Daboel menggunakan metafora pertarungan antar koloni semut untuk mencerminkan konflik sosial yang dipicu oleh perbedaan ras, budaya, dan identitas.

Konsep ini tidak hanya sekadar gambaran visual tetapi juga mengajak penonton untuk merefleksikan pengalaman mereka sendiri dalam konteks rasisme yang ada di sekeliling kita.

Dengan memilih semut sebagai subjek, Daboel merangkum kompleksitas hubungan antar koloni yang cenderung saling menegasikan.

- Advertisement -

Melalui penggambaran yang kuat, lukisan ini menyoroti bagaimana ketidaksetaraan dan prasangka dapat menyeret individu ke dalam pertikaian yang tidak berujung.

Pendekatan gaya feature yang digunakan dalam analisis ini memberikan kedalaman pada tema rasisme, mengungkapkan tidak hanya aspek ketegangan tetapi juga potensi untuk pemahaman dan rekonsiliasi.

Melihat lebih jauh, “Rasis” mencerminkan realitas sosial, budaya, dan politik yang sudah ada dalam masyarakat kita. Dalam konteks ini, setiap detail dalam lukisan tampak berfungsi sebagai cermin dari problematika yang sering kali kita abaikan.

Karya seni ini menawarkan peluang berharga untuk berdialog mengenai pentingnya kesadaran sosial dan inklusi.

Di tengah maraknya isu terkait rasisme global, yang dihadapi oleh berbagai masyarakat, lukisan Daboel menyodorkan perspektif baru tentang bagaimana kita bisa memahami dan menghadapi tantangan tersebut.

- Advertisement -

Dengan demikian, lukisan ini tidak hanya berfungsi sebagai karya seni tetapi juga sebagai alat refleksi kritis, mendorong audiens untuk menggali lebih dalam makna dan implikasi yang terkandung dalam setiap warna dan bentuk yang dihadirkan oleh Aris Daboel.

Gagasan ini memperkuat pentingnya seni dalam mendiskusikan isu-isu sosial yang relevan dan mendesak.

Simbol Koloni Semut dan Penolakan terhadap Koloni Lain

Seni seringkali menjadi cermin dari kondisi sosial di masyarakat, dan lukisan Aris Daboel yang berjudul “Rasis” menggunakan simbol koloni semut untuk merepresentasikan interaksi antara berbagai kelompok.

- Advertisement -

Koloni semut yang digambarkan dalam karya ini menunjukkan betapa mereka seringkali menolak keberadaan koloni lain, yang mencerminkan sikap eksklusif yang dapat ditemukan di masyarakat.

Konsep penolakan ini bukanlah sebuah fenomena baru, melainkan manifestasi yang sudah lama ada dan masih relevan dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Semut, sebagai makhluk sosial, dikenal memiliki struktur yang ketat dan hierarkis. Dalam lukisan ini, terlihat bahwa koloni yang dominan bersikap defensif terhadap koloni lain yang mencoba masuk ke dalam wilayah mereka.

Ini mencerminkan bagaimana kelompok-kelompok dalam masyarakat sering kali berusaha untuk mempertahankan batasan yang sudah ada, menjaga eksklusivitas mereka dari pengaruh luar.

Penolakan terhadap koloni lain dalam ilustrasi ini menjelaskan bagaimana sikap intoleransi dapat menghambat pembentukan komunitas yang harmonis.

Contoh nyata dari penolakan ini dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti segregasi sosial, perselisihan antar etnis, atau bahkan dalam dinamika kelompok dalam lingkungan kerja.

Ketika koloni-koloni semut mewakili masyarakat, sikap mereka terhadap koloni lain menjadi titik penting pada diskusi mengenai pengembangan yang inklusif.

Dampaknya jelas: ketika satu kelompok menolak keberadaan kelompok lain, bukan hanya potensi kolaborasi yang hilang, tetapi juga inovasi dan kesejahteraan sosial yang dapat tercipta dari keragaman.

Dalam konteks ini, lukisan “Rasis” oleh Daboel tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga sebuah kritik sosial yang mengajak kita untuk merenungkan pentingnya penerimaan dan harmoni di antara berbagai kelompok dalam masyarakat.

Representasi Sosial, Politik, dan Agama dalam Lukisan

Lukisan “Rasis” oleh Aris Daboel berfungsi sebagai refleksi yang mendalam tentang dinamika sosial, politik, dan agama yang menyelimuti isu rasisme dalam masyarakat.

Dengan mengamati elemen-elemen visual yang ada, kita dapat memahami bagaimana penggambaran ini menggambarkan ketidaksetaraan dan konflik antar kelompok.

- Advertisement -
Share This Article