Jaranan Bambu Lamongan, Tarian Kuda Bambu yang Melestarikan Jiwa

Ahmad Masrufi
8 Min Read
three people riding horses on brown field during daytime
Jaranan Bambu Lamongan, Tarian Kuda Bambu yang Melestarikan Jiwa (Ilustrasi)
- Advertisement -

Modernisasi mengurangi interaksi langsung antar-generasi, yang pada akhirnya berdampak pada transmisi pengetahuan seni tradisional seperti Jaranan Bambu.

Selain itu, pengaruh budaya asing turut memberikan kontribusi signifikan terhadap pelestarian Jaranan Bambu. Globalisasi membawa masuk berbagai jenis hiburan dan seni dari luar negeri yang lebih mudah diakses dan diminati oleh masyarakat, terutama generasi muda.

Akibatnya, daya tarik seni tradisional mengalami penurunan karena dianggap kurang ‘relevan’ dengan kehidupan masa kini.

Pengaruh ini tidak hanya bersifat estetika, tetapi juga praktis, di mana performa seni modern lebih didukung oleh teknologi serta media sosial, yang membuatnya lebih populer di kalangan anak muda.

- Advertisement -

Kurangnya minat dari generasi muda terhadap seni tradisional merupakan ancaman lain yang tidak bisa diabaikan. Banyak di antara mereka yang tidak tertarik atau tidak punya akses untuk mempelajari Jaranan Bambu.

Tanpa generasi penerus yang siap menjaga dan mengembangkan tradisi ini, potensi kelestarian Jaranan Bambu semakin terancam.

Generasi muda cenderung lebih tertarik pada aktivitas yang memberikan mereka hubungan dengan teknologi atau kesempatan ekonomi yang lebih besar, dibandingkan dengan seni tradisional yang mungkin tidak memberikan manfaat serupa dalam konteks modern.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, langkah-langkah konkrit harus diambil. Masyarakat dan pemerintah setempat harus berusaha mengintegrasikan Jaranan Bambu ke dalam sistem pendidikan serta kegiatan komunitas agar menarik minat generasi muda.

Selain itu, penggunaan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan dan menampilkan seni tradisional ini dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan visibilitas dan minat publik.

- Advertisement -

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Jaranan Bambu tetap bertahan sebagai bagian penting dari warisan budaya Lamongan.

Upaya Pelestarian dan Peran Masyarakat

Beragam upaya telah dilakukan untuk memperkenalkan dan melestarikan jaranan bambu kepada generasi muda. Pembelajaran mengenai seni tradisional ini dimulai sejak usia dini, utamanya melalui program pendidikan formal.

Misalnya, beberapa sekolah di Lamongan telah memasukkan pelajaran jaranan bambu dalam kurikulum seni budaya mereka.

- Advertisement -

Guru-guru yang terlatih menyediakan bimbingan sehingga siswa dapat memahami dan mengapresiasi keindahan serta kompleksitas dari seni tradisional ini.

Pemerintah daerah Lamongan juga memainkan peran penting dalam pelestarian jaranan bambu melalui penyelenggaraan event budaya, seperti festival jaranan bambu yang diadakan setiap tahunnya.

Acara ini tidak hanya menarik wisatawan lokal dan asing, tetapi juga memberikan panggung bagi para seniman muda untuk menunjukkan kemampuan mereka.

Melalui festival ini, pertunjukan jaranan bambu dapat terus hidup dan berkembang, memperkuat hubungan antara masyarakat dan warisan budaya mereka.

Selain itu, masyarakat umum dapat mengambil peran aktif dalam pelestarian jaranan bambu. Salah satunya adalah dengan menghadiri pertunjukan jaranan bambu yang diadakan baik di tingkat lokal maupun regional.

Partisipasi aktif dalam menonton pertunjukan ini membantu seniman-seniman jaranan bambu merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berkarya.

Lebih lanjut, individu juga dapat mengikuti pelatihan atau workshop jaranan bambu yang sering kali diselenggarakan oleh berbagai komunitas budaya.

Pelatihan ini tidak hanya memperluas pengetahuan mengenai jaranan bambu tetapi juga memberi kesempatan kepada peserta untuk belajar dan mungkin mengajar teknik-teknik dasar seni ini kepada orang lain di komunitas mereka.

Dukungan juga bisa datang dalam bentuk sederhana, seperti mempromosikan acara jaranan bambu di media sosial atau memberikan donasi kepada kelompok seni untuk mendukung kegiatan mereka.

Ini adalah langkah-langkah kecil tetapi penting yang dapat dilakukan oleh setiap individu untuk menjaga warisan budaya yang berharga ini agar tetap hidup dan berkembang dari generasi ke generasi.(*)

Editor: Fauzi

- Advertisement -
Share This Article