SastraNusa – Setiap tahun, peringatan Hari Santri menjadi momentum penting yang dirayakan dengan penuh semangat dan kebanggaan di seluruh Indonesia. Tak terkecuali di MWCNU Panceng, di mana perayaan ini dihelat di lapangan sepak bola Desa Siwalan.
Tahun 2024 tepat pada tanggal 22 Oktober, perayaan tersebut berlangsung meriah dan khidmat, menciptakan suasana yang sarat dengan nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan.
Acara ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga menjadi refleksi atas peran santri dalam masyarakat.
Pesan Sakral dari Rois Syuriah
Pembina upacara, DR. K.H. Abdul Hakim S.E., MEI, selaku Rois Syuriah NU Panceng, menyampaikan tiga pesan penting yang menjadi inti dari peringatan ini. Pertama, ia menekankan pentingnya menuntut ilmu.
Ilmu, menurutnya, adalah kunci untuk mengatasi berbagai tantangan zaman. Santri diharapkan tidak hanya belajar dari kitab, tetapi juga beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kedua, K.H. Abdul Hakim mengingatkan akan pentingnya akhlaqul karimah. Sikap mulia dan budi pekerti yang baik harus menjadi ciri khas santri, agar mereka dapat menjadi teladan dalam masyarakat.
Dalam konteks ini, akhlak bukan hanya sekadar nilai moral, tetapi juga tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, rasa kepedulian terhadap sesama adalah pesan sakral yang tidak boleh dilupakan. Dalam era yang semakin individualis ini, santri diharapkan untuk tetap peka terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Dengan kepedulian, mereka dapat berkontribusi positif dan membantu menciptakan keharmonisan sosial.
Seni Rupa dan Arsitektur dalam Peringatan
Acara peringatan Hari Santri tahun ini tidak hanya diwarnai dengan pesan-pesan sakral, tetapi juga dengan elemen seni rupa dan arsitektur yang memukau.
Tim artistik telah merancang tata ruang yang tidak hanya estetik, tetapi juga menciptakan suasana khidmat. Elemen visual seperti banner, dekorasi, dan panggung dihiasi dengan desain yang mencerminkan nilai-nilai santri dan budaya lokal.

Penggunaan desain yang mengedepankan unsur keberlanjutan juga menjadi perhatian. Arsitektur ramah lingkungan yang diterapkan dalam acara ini menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan.
Hal ini sejalan dengan semangat santri yang tidak hanya berfokus pada spiritualitas, tetapi juga pada tanggung jawab terhadap bumi.
Momen Khidmat dan Makna
Di tengah kesibukan acara, momen-momen khidmat muncul ketika santri dan masyarakat berkumpul untuk merenungkan makna peringatan ini.
Setiap santri diingatkan akan peran mereka dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Dengan semangat persatuan dan kesatuan, mereka bertekad untuk meneruskan nilai-nilai yang diajarkan dalam pesan Rois Syuriah.
Peringatan Hari Santri di MWCNU Panceng bukan sekadar sebuah acara, tetapi juga sebuah gerakan untuk memperkuat jati diri dan peran santri dalam pembangunan masyarakat.
Dengan mengedepankan ilmu, akhlak, dan kepedulian, santri diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang positif di tengah-tengah masyarakat.
Sisi Artistik dalam Pelaksanaan Upacara Hari Santri di MWCNU Panceng
Pelaksanaan upacara Hari Santri di MWCNU Panceng tahun 2024 tidak hanya menyajikan pesan-pesan spiritual, tetapi juga menghadirkan sisi artistik yang mencolok.
Keterlibatan seni rupa dan desain arsitektur menambah keindahan dan kesakralan acara, menjadikannya lebih dari sekadar peringatan.
Desain Tata Ruang yang Mempesona
Tim artistik telah merancang tata ruang acara dengan penuh perhatian. Panggung utama yang dihias dengan dekorasi berwarna cerah dan simbol-simbol keagamaan menciptakan suasana yang mendalam.

Elemen-elemen visual ini tidak hanya berfungsi sebagai estetika, tetapi juga sebagai pengingat akan makna Hari Santri itu sendiri.
Penggunaan Seni Rupa
Seni rupa ditampilkan melalui berbagai instalasi, seperti mural dan ornamen yang menggambarkan perjalanan santri dalam menuntut ilmu.
Setiap karya seni memberikan pesan tersendiri dan menyatu dengan tema peringatan, menciptakan dialog antara seni dan spiritualitas. Kehadiran seni rupa ini juga memikat perhatian masyarakat, membuat mereka lebih terlibat dalam acara.
Keterlibatan Komunitas setempat.
Keterlibatan komunitas dalam aspek seni juga sangat terlihat. Santri dan warga desa berkolaborasi dalam menciptakan elemen-elemen artistik, dari dekorasi hingga pertunjukan seni.
Hal ini tidak hanya memperkuat rasa kebersamaan, tetapi juga menanamkan nilai gotong royong yang menjadi landasan budaya Indonesia.
Rangkaian Pertunjukan Seni
Selain upacara formal, rangkaian pertunjukan seni seperti musik banjari pelajar dan paduan suara ibu-ibu Fatayat NU juga menjadi bagian dari rangkaian acara.
Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi penonton tentang nilai-nilai santri dan budaya lokal. Melalui seni, pesan-pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih mudah diterima dan diingat.
Sisi artistik dalam pelaksanaan upacara Hari Santri di MWCNU Panceng menambah dimensi baru dalam peringatan ini. Dengan desain yang estetik dan keterlibatan seni, acara tidak hanya menjadi seremonial, tetapi juga pengalaman yang menggugah kesadaran dan menginspirasi setiap individu.
Semoga upaya ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang.
Kesimpulan Penulis
Hari Santri di MWCNU Panceng tahun 2024 berhasil menampilkan sebuah perayaan yang tidak hanya meriah tetapi juga sarat makna. Melalui pesan-pesan sakral dari Rois Syuriah dan elemen seni yang menarik, acara ini mengingatkan kita semua akan pentingnya peran santri dalam masyarakat.
Semoga semangat yang terbangun dalam perayaan ini dapat menginspirasi santri dan masyarakat untuk terus berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih baik.