SastraNusa – Perubahan selera musik di kalangan generasi muda merupakan fenomena yang dapat dilihat dengan jelas dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak dari mereka cenderung mengadopsi genre musik modern, seperti pop, hip-hop, dan elektronik, yang menawarkan irama dan gaya yang beragam.
Musik tradisional, di sisi lain, sering kali tidak mendapat perhatian yang sama, karena dinilai kurang menarik atau tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.
Dengan akses yang mudah terhadap berbagai genre musik melalui media sosial dan platform streaming, generasi muda lebih memilih untuk menghabiskan waktu mereka menjelajahi musik yang lebih trendi daripada menggali kekayaan dari musik tradisional.
Media sosial berperan signifikan dalam mendominasi preferensi musik generasi muda. Melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, munculnya konten viral yang menampilkan lagu-lagu modern semakin memperkuat minat mereka pada genre tertentu.
Sebaliknya, musik tradisional sering kali tidak mendapatkan ruang yang sama di platform tersebut.
Konten yang dihasilkan oleh pengguna dewasa ini lebih sering berbicara tentang lagu-lagu terbaru atau artis yang sedang naik daun, sehingga menciptakan salah satu alasan mengapa generasi muda cenderung beorientasi pada musik yang lebih kontemporer.
Selera yang berubah ini juga dipengaruhi oleh budaya pop dan dunia hiburan secara keseluruhan. Artis-artis muda yang mengusung gaya musik modern sering kali menjadi idola baru bagi generasi ini, memberikan sedikit peluang bagi musisi tradisional untuk meraih perhatian.
Sebagai akibatnya, generasi muda semakin terputus dari akar budaya mereka dan kurang memiliki pemahaman yang mendalam tentang makna serta sejarah yang terkandung dalam musik tradisional.
Upaya untuk mempopulerkan musik tradisional di kalangan mereka harus melibatkan pendekatan kreatif dan inovatif agar sesuai dengan perubahan selera ini.
Kurangnya Pendidikan dan Pengetahuan tentang Musik Tradisional
Pendidikan memainkan peran yang vital dalam pelestarian dan penyebaran pengetahuan mengenai musik tradisional.
Namun, saat ini, banyak kurikulum pendidikan yang kurang memuat materi tentang musik tradisional, yang berdampak pada generasi muda yang berkembang dalam masyarakat modern.
Kurangnya pendidikan formal terkait musik tradisional menyebabkan banyak individu tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang kekayaan budaya yang terkandung di dalamnya.
Ketidaktahuan ini berpotensi mengakibatkan hilangnya apresiasi terhadap warisan budaya yang seharusnya dilestarikan dan dijadikan bagian dari identitas nasional.
Peran keluarga dalam mengenalkan musik tradisional juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Dalam banyak kasus, pengenalan terhadap musik tradisional dimulai dari lingkungan rumah.
Jika orang tua tidak aktif memperkenalkan dan mendiskusikan nilai-nilai budaya ini, maka generasi muda cenderung akan kehilangan ikatan dengan tradisi tersebut.
Aktivitas yang mengintegrasikan musik tradisional dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendengarkan lagu-lagu tradisional atau menghadiri pertunjukan kebudayaan, perlu menjadi bagian dari interaksi keluarga.
Keluarga adalah fondasi pertama di mana pengetahuan dan kecintaan terhadap musik tradisional seharusnya ditanamkan.
Selain pendidikan formal dan pengenalan keluarga, peran masyarakat juga sangat penting.
Acara yang sering mengabaikan musik tradisional dalam hiburan atau pendidikan, seperti festival modern atau kegiatan ekstrakurikuler, dapat menyebabkan kurangnya minat di kalangan generasi muda.
Pemberian ruang bagi musik tradisional dalam berbagai acara publik dapat meningkatkan kesadaran dan minat anak-anak dan remaja terhadap warisan budaya mereka.
Dengan demikian, mengintegrasikan musik tradisional ke dalam kurikulum pendidikan dan kehidupan sehari-hari dapat membantu memastikan bahwa tradisi ini tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang dalam kalangan generasi muda.
Peran Media dan Teknologi dalam Penyebaran Musik
Perkembangan media dan teknologi modern telah mengubah cara musik diperkenalkan dan diakses oleh generasi muda. Di era digital saat ini, radio, televisi, dan internet menjadi alat utama dalam mendistribusikan berbagai jenis musik.
Namun, meskipun ada banyak platform yang tersedia, musik tradisional sering kali terpinggirkan dalam konten yang ditawarkan oleh media mainstream. Hal ini berkontribusi pada kurangnya pemahaman dan ketidaktertarikan generasi muda terhadap genre musik tersebut.