SastraNusa – Budaya tradisional memiliki pesonanya sendiri. Barongan, seni tradisional asal Jawa, tiba-tiba muncul di linimasa media sosial.
Para generasi muda, terutama Gen Z, memperbincangkannya dengan antusias. Fenomena ini mengundang pertanyaan, bagaimana Barongan yang kerap dianggap kuno menjadi tren?
Perpaduan Tradisi dan Teknologi
Media sosial menjadi pintu utama kebangkitan Barongan. Kreator konten mulai memadukan tarian dan musik Barongan dengan elemen modern.
Lagu-lagu remix dan efek visual mendukung tampilan tradisional ini. Akibatnya, Barongan mampu mencuri perhatian mereka yang sebelumnya abai.
Gen Z dikenal sebagai generasi yang dekat dengan teknologi. Ketika budaya tradisional tampil dalam kemasan yang relevan, mereka merasa lebih tertarik.
Perpaduan ini bukan hanya melestarikan budaya, tetapi juga memperluas jangkauan Barongan ke audiens yang lebih muda.
Identitas Budaya yang Menggugah
Barongan bukan sekadar hiburan. Ia menyimpan nilai budaya yang dalam.
Cerita di balik tarian Barongan, dengan simbolisme kekuatan dan perjuangan, menggugah rasa ingin tahu Gen Z.
Mereka mulai melihat seni ini sebagai representasi identitas lokal yang unik.
Proses memahami identitas budaya kian penting di era globalisasi.
Gen Z, meski hidup dalam kemajuan teknologi, tetap ingin terkoneksi dengan akar tradisional mereka.
Barongan menjadi jembatan yang memadai untuk kebutuhan ini.
Komunitas dan Kolaborasi
Kehadiran komunitas Barongan di dunia nyata dan digital turut mendukung popularitasnya.
Pertunjukan kolaborasi antara pelaku seni muda dan seniman Barongan tradisional sering terjadi.
Event-event ini memberikan panggung baru bagi seni yang telah ada selama berabad-abad.
Komunitas juga menciptakan ruang diskusi yang aktif.
Lewat ruang ini, Gen Z memiliki kesempatan untuk belajar langsung dari para ahli seni tradisional.
Kolaborasi yang terbentuk menghasilkan apresiasi yang lebih mendalam terhadap Barongan.
Barongan menjadi fenomena baru di tengah budaya populer. Dengan adaptasi ke platform digital, nilai tradisionalnya tetap terjaga.
Generasi Z pun memeluk seni ini sebagai bagian dari identitas mereka.
Tidak mengherankan, Barongan kini menjadi lebih dari sekadar seni tradisional; ia adalah simbol kebanggaan budaya.
Tradisi, meskipun kuno, selalu menemukan cara untuk relevan.
Barongan adalah bukti bahwa seni tradisional tidak akan pernah kehilangan tempatnya di hati generasi muda.(*)