SastraNusa – Di Kampung Lembung, Dusun Nangger, Desa Plakaran, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, ada sebuah permainan tradisional yang dulu menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari anak-anak di sana. Permainan itu bernama Bhanteng.
Bhanteng bukan hanya permainan biasa, tetapi sebuah warisan yang telah ada sejak zaman dahulu.
Hingga kini, tidak ada yang tahu secara pasti siapa yang kalipertama menciptakan permainan ini, sehingga Bhanteng tergolong sebagai folklor, yakni sebuah bentuk sastra lisan yang diwariskan secara turun temurun.
Mengingat tentang Bhanteng, aku langsung terbayang keriuhan anak-anak yang bermain dengan semangat di lapangan terbuka. Namun, sayangnya, Bhanteng kini mulai jarang dimainkan.
Permainan yang dulunya begitu digemari, kini mulai terkikis oleh perubahan zaman dan teknologi yang terus berkembang.
Cara Bermain Bhanteng Kampung Lembung Sampang
Bhanteng adalah permainan yang melibatkan dua kelompok. Masing-masing kelompok harus mencari sebuah tiang yang akan dijadikan markas atau istana.
Untuk memulai permainan ini, tidak dibutuhkan peralatan yang rumit, hanya tiang sebagai markas dan semangat bermain dari setiap peserta.
Aturan mainnya sederhana, namun penuh tantangan. Setiap kelompok harus mempertahankan tiang markas mereka, sambil mencoba menangkap lawan yang melepaskan tiangnya lebih dulu.
Pemain yang paling lama dan terakhir memegang tiang, akan dianggap paling kuat dan berhak menangkap lawan.
Namun, pemain yang tertangkap masih bisa diselamatkan oleh teman-temannya, asalkan mereka berhasil menyentuh atau menyelamatkannya di area tiang.
Untuk memenangkan permainan Bhanteng, pemain harus bisa menyentuh tiang atau markas lawan, dan akan mendapatkan poin satu. Biasanya, permainan ini akan berakhir ketika salah satu kelompok berhasil mendapatkan lima poin terlebih dahulu.
Serunya, permainan ini bukan hanya soal kekuatan fisik, tapi juga kerja sama tim dan strategi yang matang.
Bhanteng dalam Lomba-lomba Tradisional
Selain dimainkan dalam keseharian, Bhanteng juga bisa menjadi bagian dari perlombaan di berbagai acara penting.
Permainan ini sangat cocok dijadikan lomba di sekolah-sekolah atau pada acara perayaan 17 Agustus. Kamu bisa membayangkan betapa serunya suasana ketika Bhanteng dimainkan sebagai perlombaan.
Pasti sorak-sorai penonton, strategi yang disusun dengan matang oleh masing-masing kelompok, hingga ketegangan saat pemain berusaha menyentuh tiang lawan untuk mendapatkan poin.
Melalui Bhanteng, anak-anak belajar tentang kerja sama, strategi, dan ketangkasan. Selain itu, permainan ini juga mengajarkan bagaimana bersikap sportif, baik dalam kemenangan maupun kekalahan.
Bhanteng bukan hanya permainan fisik, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan sosial antar pemain dan meningkatkan kebersamaan di kalangan anak-anak.
Memudarnya Permainan Bhanteng
Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu, Bhanteng semakin jarang dimainkan.
Permainan yang dulu begitu meriah di Kampung Lembung, kini mulai kehilangan popularitasnya di kalangan anak-anak.
Banyak dari mereka yang lebih memilih bermain dengan gadget atau permainan modern lainnya, yang tidak memerlukan interaksi fisik secara langsung.
Tampaknya para leluhur mereka merasa sedih melihat betapa tradisi yang begitu kaya ini mulai terlupakan.
Bhanteng, yang dulunya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak, kini mulai terpinggirkan oleh perkembangan zaman.
Permainan yang sederhana namun penuh makna ini, seakan-akan hilang dari ingatan generasi muda.
Harapan untuk Bhanteng di Masa Depan
Diharapkan, tradisi yang berharga seperti Bhanteng tidak boleh dibiarkan punah begitu saja.
Hal itu karena permainan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cerminan budaya dan identitas masyarakat di Kampung Lembung.
Melalui acara-acara lokal atau lomba-lomba tradisional, semoga Bhanteng bisa kembali diperkenalkan kepada anak-anak.
Jika Bhanteng bisa kembali dihidupkan, bukan tidak mungkin permainan ini akan kembali menjadi bagian dari kehidupan anak-anak terutama di Kampung Lembung, bahkan di daerah lainnya.
Permainan tradisional seperti Bhanteng adalah jendela menuju masa lalu yang sarat dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.
Banyak yang meyakini, dengan upaya pelestarian yang tepat, Bhanteng bisa kembali mendapatkan tempat di hati anak-anak generasi saat ini.(*)