Benarkah Setan Menculik Anak Kecil Saat Rop Sorop Areh, Mitos Atau Fakta? 

Moh. Imam Baidowi
By Moh. Imam Baidowi - Moh. Imam Baidowi
4 Min Read
ricefield, late afternoon, padi
Benarkah Setan Menculik Anak Kecil Saat Rop Sorop Areh, Mitos Atau Fakta?  (Ilustrasi)
- Advertisement -

SastraNusa – Di Pulau Madura, rop sorop areh adalah waktu terbenamnya matahari dan sudah masuk waktu menjelang magrib yang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat madura.

Banyak anggapan bahwa di saat menjelang magrib atau rop sorop areh, makhluk tak kasat mata berkeliaran. Hal ini dianggap berbahaya bagi anak kecil. Di saat waktu sudah masuk rop sorop areh dan ada anak kecil masih bermain di luar rumah, dikhawatirkan akan diculik oleh makhluk gaib. 

Tentu hal ini masih menjadi perdebatan, baik secara ilmu pengetahuan, kepercayaan lokal ataupun secara ilmu supranatural.

Untuk itu, dalam artikel ini akan dibahas secara tuntas dari berbagai perspektif yang timbul di masyarakat maupun kajian secara ilmiah. 

- Advertisement -

Waktu Sakral dan Setan Berkeliaran

Rop sorop areh dikenal sebagai waktu ketika energi mistis dan makhluk halus berkeliaran. Banyak kepercayaan lokal yang menganggap waktu ini sebagai saat yang berbahaya bagi anak kecil. Ketika sudah masuk waktu rop sorop areh, anak kecil diharuskan berada di dalam rumah dan tidak boleh keluar. 

Larangan untuk Anak Kecil

Anak kecil dilarang keluar rumah saat rop sorop areh untuk menghindari bahaya. Kepercayaan masyarakat Madura mengatakan, saat inilah setan bisa menculik anak kecil yang berkeliaran di luar. 

Mitos atau Fakta?

Pertanyaan ini menarik untuk dijelajahi lebih dalam. Apakah benar setan berkeliaran dan bisa menculik anak kecil? Ini membuka diskusi antara kepercayaan tradisional dan penjelasan ilmiah.

Penjelasan Ilmiah

Secara ilmiah, larangan ini mungkin lebih berhubungan dengan langkah pencegahan untuk menjaga anak-anak tetap aman di rumah saat hari mulai gelap. 

Namun, kepercayaan yang sudah mendarah daging ini tetap memegang peranan penting dalam budaya lokal. 

- Advertisement -

Saat waktu menjelang magrib, matahari sudah tenggelam dan tidak terlihat. Tentu hal ini berpengaruh terhadap penglihatan.

Selain itu, hewan berbahaya juga keluar dari persembunyian disaat matahari sudah tenggelam dan langit sudah mulai gelap. Hal inilah yang mendasari kenapa waktu “rop sorop areh” itu berbahaya bagi anak kecil. 

Budaya dan Kepercayaan Lokal

Budaya dan kepercayaan lokal memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Madura.

- Advertisement -

Kepercayaan akan rop sorop areh ini merupakan salah satu cara masyarakat Madura untuk menjaga anak-anak mereka tetap aman dari bahaya yang tidak terlihat.

Nilai Kultural

Nilai kultural seperti larangan keluar rumah saat rop sorop areh mencerminkan kekayaan budaya Madura. Ini bukan hanya tentang kepercayaan mistis, tetapi juga tentang nilai-nilai sosial yang menjaga komunitas tetap waspada dan saling melindungi.

Peran Orang Tua

Orang tua di Madura memainkan peran penting dalam melestarikan kepercayaan ini. Mereka memastikan anak-anak memahami pentingnya tetap di dalam rumah saat rop sorop areh untuk keselamatan mereka sendiri.

Mitigasi Bahaya

Kepercayaan ini juga dapat dilihat sebagai bentuk mitigasi bahaya. Dengan memastikan anak-anak berada di dalam rumah, risiko terkena penyakit atau cedera akibat kondisi cuaca yang berubah drastis dapat diminimalisir.

Kesinambungan Tradisi

Larangan rop sorop areh menunjukkan bagaimana tradisi dapat beradaptasi dengan waktu. Meski zaman terus berubah, esensi dari tradisi ini tetap relevan dan dihormati oleh masyarakat Madura.

Warisan Budaya

Rop sorop areh adalah bagian penting dari warisan budaya Madura. Ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat Madura menjaga dan menghormati nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Kesimpulan

Kepercayaan akan rop sorop areh membantu membentuk identitas dan memberikan rasa aman. Dengan terus menghormati dan melestarikan tradisi ini, masyarakat Madura menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai budaya dalam kehidupan mereka sehari-hari

Rop sorop areh, dengan segala kepercayaan dan tradisinya, menunjukkan bagaimana budaya lokal bisa membentuk kebiasaan sehari-hari. 

Entah mitos atau fakta, yang pasti larangan ini bertujuan menjaga keselamatan anak-anak. Tradisi ini terus hidup dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Madura.

- Advertisement -
Share This Article