Kontribusi Batik terhadap Ekonomi Kreatif
Batik telah menjadi salah satu produk unggulan dalam sektor ekonomi kreatif di Indonesia.
Menurut laporan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2023, kontribusi industri batik terhadap perekonomian nasional mencapai Rp 4,7 triliun per tahun, dengan peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Batik modern yang dipadukan dengan gaya kekinian juga berkontribusi signifikan terhadap angka tersebut, terutama melalui penjualan online dan kolaborasi dengan brand internasional.
Dengan semakin berkembangnya tren batik di kalangan anak muda, peluang untuk memperluas pasar batik, baik lokal maupun internasional, semakin besar.
Hal ini menjadi harapan bagi para pengrajin batik untuk terus mempertahankan tradisi sambil beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang dinamis.
Batik Reborn sebagai Simbol Kreativitas dan Identitas
Batik Reborn bukan hanya sekadar tren fashion, tetapi juga simbol bagaimana generasi muda Indonesia mampu menghidupkan kembali warisan budaya dengan sentuhan kreatif dan modern.
Gen Z berhasil menjadikan batik relevan dalam kehidupan sehari-hari mereka, tidak hanya sebagai simbol kebanggaan budaya, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi diri yang dinamis.
Dengan dukungan media sosial dan kolaborasi antara desainer muda serta pengrajin tradisional, batik modern telah membuka jalan baru bagi seni kuno ini untuk tetap hidup dan berkembang di era digital.
Batik kini tidak lagi hanya menjadi warisan masa lalu, tetapi juga bagian penting dari identitas anak muda di masa kini.(*)
