SastraNusa – Langit sore yang dulu riuh oleh tawa anak-anak kini sudah terasa sunyi. Lahan-lahan kosong tempat anak-anak biasa bermain permainan tradisional kini berganti menjadi gedung-gedung dan perumahan.
Permainan tradisional yang dahulu menjadi nyawa dari masa kecil, kini perlahan mulai pudar dan terlihat jarang dimainkan. Tentu ini menjadi pertanyaan besar.
Banyak sekali permainan tradisional yang kini sudah jarang dimainkan, bahkan tidak terlihat dimainkan sama sekali.
Apakah ini pertanda bahwa game atau permainan tradisional akan punah? Apa saja game tradisional yang kini mulai jarang dimainkan dan bahkan sudah dilupakan.
7 Permainan Tradisional yang Mulai Jarang Dimainkan
Di masa lalu, permainan tradisional adalah wujud dari kreativitas anak-anak yang menjadi pembelajaran kemandirian, kebersamaan dan keceriaan.
Egrang misalnya, permainan yang melatih keseimbangan sekaligus menciptakan keceriaan ini, kini sudah jarang dimainkan.
Kemudian ada kelereng, permainan yang menuntut dan mengajarkan tentang strategi dan ketangkasan. Lompat tali tak kalah menarik, menyuguhkan pembelajaran apa itu arti kebersamaan dan kerjasama tim.
Selain itu, engklek yang mengajarkan tentang ketelitian. Petak umpet, menjadi favorit yang menghadirkan ketegangan, mengajarkan arti ketelitian, ketangkasan sekaligus menghadirkan kegembiraan.
Terakhir, gasing yang mengajarkan seni dalam bertahan, strategi yang tepat dan kekuatan dalam bertarung.
Setiap permainan ini bukan hanya hiburan, tetapi juga simbol dari interaksi sosial yang kian sulit ditemukan dalam era digital seperti saat ini.
Kenapa Game Tradisional Kurang Diminati?
Transformasi zaman membawa perubahan yang signifikan. Permainan tradisional kerap dianggap kuno oleh anak-anak modern. Laju teknologi memberikan alternatif yang lebih canggih dan instan, seperti game online.
Selain itu, ruang terbuka yang menjadi arena permainan tradisional kini semakin sempit. Kehadiran gadget membuat anak-anak lebih memilih kenyamanan bermain di dalam rumah.
Praktisnya akses hiburan digital membuat permainan yang melibatkan fisik dan kreativitas manual semakin ditinggalkan.
Bahkan, permainan tradisional kerap kali tidak diperkenalkan oleh orang tua kepada anak-anak mereka. Minimnya eksposur ini membuat warisan budaya tersebut kehilangan daya tariknya.
Tentu ini menjadi permasalahan bersama yang seharusnya dapat dipecahkan bersama-sama.
Apakah Game Tradisional Masih Relevan?
Meski tergerus oleh waktu, permainan tradisional tidak sepenuhnya kehilangan relevansinya.
Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya seperti kerja sama, kejujuran, dan sportivitas tetap dibutuhkan di setiap zaman.
Namun, adaptasi menjadi kunci. Dalam konteks modern, permainan tradisional dapat dikemas ulang dengan sentuhan teknologi.
Misalnya, menciptakan aplikasi edukasi yang menghadirkan simulasi permainan seperti engklek atau kelereng. Langkah ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menjembatani antara generasi lama dan baru.
Penting pula adanya dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, komunitas, maupun institusi pendidikan, untuk menjaga keberadaan permainan tradisional.
Festival atau lomba permainan tradisional bisa menjadi langkah sederhana namun berdampak besar.
Faktor yang Membuat Anak Lebih Memilih Game Online
Daya tarik game online memang sulit ditandingi. Salah satu alasannya adalah grafis yang menarik, memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan.
Selain itu, game online menawarkan beragam pilihan permainan yang dapat disesuaikan dengan minat anak.
Interaksi sosial dalam game online juga menjadi daya pikat. Anak-anak dapat bermain bersama teman atau bahkan bertemu orang baru dari berbagai belahan dunia tanpa meninggalkan rumah.
Fitur kompetisi dalam game online memberikan tantangan yang membuat anak merasa termotivasi untuk terus bermain.
Kenyamanan menjadi faktor lain. Game online bisa diakses kapan saja dan di mana saja, selama ada perangkat dan koneksi internet. Hal ini memberikan fleksibilitas yang sulit disaingi oleh permainan tradisional.
Namun, meski memberikan banyak keuntungan, ketergantungan pada game online membawa risiko. Waktu bermain yang berlebihan dapat mengurangi aktivitas fisik dan interaksi sosial secara langsung.
Melestarikan Permainan Tradisional di Tengah Arus Digital
Memadukan tradisi dengan modernitas menjadi tantangan sekaligus peluang. Membudayakan permainan tradisional di era digital bukan hal mustahil.
Dengan kreatifitas dan inovasi, warisan ini dapat tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang.
Saatnya menghidupkan kembali keceriaan yang pernah mengisi tanah-tanah permainan. Karena di setiap langkah yang tertinggal, ada cerita yang tidak boleh dilupakan.