Alat Komunikasi Tradisional Kentongan, Masih Bertahankah?

Ahmad Masrufi
7 Min Read
a group of men in uniform
Alat Komunikasi Tradisional Kentongan, Masih Bertahankah? (Ilustrasi)
- Advertisement -

Oleh karena itu, penggunaan kentongan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari semakin berkurang.

Respons masyarakat terhadap teknologi baru cenderung membuat mereka melupakan alat-alat tradisional, termasuk kentongan, yang sebelumnya memiliki peranan penting dalam budaya kita.

Salah satu tantangan utama dalam pelestarian kentongan adalah minimnya pemahaman dan kesadaran di kalangan generasi muda mengenai sejarah dan fungsi alat tersebut.

Banyak calon generasi penerus yang lebih terbiasa dengan teknologi masa kini tanpa mengetahui nilai budaya dan simbolik yang terkandung dalam kentongan.

- Advertisement -

Oleh karena itu, inisiatif komunitas penting dalam menyebarkan pengetahuan tentang kentongan kepada generasi muda, agar mereka bisa menghargai dan memahami pentingnya alat ini di dalam konteks budaya lokal.

Beberapa upaya telah dilakukan untuk melestarikan kentongan, termasuk penyelenggaraan pelatihan dan lokakarya yang melibatkan masyarakat dalam proses pembelajaran tradisional.

Selain itu, komunitas juga berusaha mengintegrasikan kentongan dalam acara-acara budaya dan perayaan, sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk mempelajari dan menggunakan kentongan.

Peran aktif generasi muda dalam kegiatan ini sangat krusial, karena mereka tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai penggerak dan inovator yang bisa membawa tradisi ini ke arah yang lebih relevan dengan konteks zaman sekarang.

Dalam menghadapi modernisasi, pelestarian kentongan diharapkan dapat berjalan seiring dengan perkembangan teknologi.

- Advertisement -

Dengan memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai tradisional ini, diharapkan kentongan mampu bertahan dan menjadi bagian integral dari identitas budaya kita di tengah arus globalisasi yang tak terhindarkan.

Harapan Masa Depan

Pengalaman berinteraksi dengan kentongan sebagai alat komunikasi tradisional selalu meninggalkan jejak emosional yang mendalam.

Kentongan, dengan suara yang khas, sering kali menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kehadiran komunikasi yang bertahan dari generasi ke generasi.

- Advertisement -

Di tengah hiruk-pikuk modernisasi, kentongan mampu menyentuh aspek spiritual dalam komunitas, menciptakan ikatan sosial yang kuat dan memberikan makna tersendiri bagi penggunanya.

Setiap ketukan kentongan tidak hanya berfungsi sebagai sarana pengumuman, tetapi juga sebagai ungkapan rasa keanggotaan dan keikhlasan dalam menjaga tradisi.

Dalam refleksi ini, saya berharap kentongan tidak hanya menjadi artefak sejarah, tetapi tetap relevan di masa depan.

Dalam menghadapi gelombang modernitas, penting bagi kita untuk menemukan keseimbangan antara inovasi dan tradisi.

Kentongan seharusnya tidak hanya dipandang sebagai alat komunikasi kuno, melainkan sebagai simbol peradaban yang kaya akan nilai-nilai kemanusiaan.

Dukungan terhadap keberlangsungan kentongan dapat diwujudkan melalui berbagai inisiatif, seperti mengadakan festival budaya, pelatihan penggunaan kentongan, dan edukasi di kalangan generasi muda.

Selanjutnya, harapan saya adalah agar generasi mendatang mampu menghargai dan memahami arti penting komunikasi tradisional seperti kentongan. Melalui pendidikan dan kesadaran, kita dapat menanamkan rasa cinta terhadap kekayaan budaya lokal yang dimiliki.

Kentongan, dalam hal ini, bukan hanya alat untuk berkomunikasi, tetapi juga sebagai penguat jati diri dan identitas masyarakat.

Dengan menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung di dalamnya, kita dapat menjamin bahwa tradisi ini tidak akan punah, melainkan akan terus berkembang seiring waktu.(*)

Editor: Sholihul Huda

- Advertisement -
Share This Article