Ada Langgarnya, Ini Simbolisme Arsitektur Tanian Lanjheng Madura

Fauzi
By Fauzi
5 Min Read
traditional village, roof tiles, tile house
Ada Langgarnya, Ini Simbolisme Arsitektur Tanian Lanjheng Madura (Ilustrasi)
- Advertisement -

SastraNusa – Tanian Lanjheng adalah lebih dari sekadar kumpulan rumah di Madura. Ketika melihatnya, SastraNusa menemukan jejak tradisi yang dalam, dan berbalut makna yang jarang terlihat.

Setiap struktur di sana, setiap tiang dan ukiran, bukan hanya berdiri sebagai bangunan fisik, tetapi juga mengisahkan kebudayaan dan identitas masyarakat Madura.

Tanian Lanjheng, lebih dari sekadar tempat tinggal, arsitektur rumah ini adalah simbol yang memancarkan jiwa dari masyarakat yang menghuninya, tentu masyarakat Madura.

Rumah-rumah di Tanian Lanjheng memiliki gaya khas yang langsung menunjukkan karakter kuat dan kemandirian masyarakat Madura.

- Advertisement -

Melihat arsitekturnya, kamu akan merasa seolah memasuki dimensi berbeda, di mana setiap elemen bangunan menyampaikan nilai-nilai kearifan lokal yang kuat.

Dari susunan ruang hingga pemilihan material, semuanya mengandung filosofi hidup yang mendalam.

Struktur Simbolis Tanian Lanjheng

Setiap elemen dalam arsitektur Tanian Lanjheng memiliki arti simbolis. Bangunan utama, rumah induk, berada di pusat dan menjadi tempat paling penting di kawasan ini. Kamu akan mlihatnya seperti hati yang menjaga dan menyatukan seluruh anggota keluarga dalam keharmonisan.

Bangunan induk ini bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga pusat aktivitas keluarga, tempat keputusan besar diambil, dan nilai-nilai kehidupan ditanamkan.

Bentuk rumah induk juga unik. Konstruksinya sederhana, namun setiap bagiannya seperti memiliki cerita sendiri.

- Advertisement -

Jendela, pintu, dan ruang terbuka dalam rumah ini memiliki pengaturan yang melambangkan keterbukaan masyarakat Madura terhadap tamu, tetapi tetap menjaga batas privasi dan rasa hormat.

Dari itu bisa ditimbulkan, bahwa Tanian Lanjheng benar-benar mencerminkan tatanan hidup yang harmonis antara individu dan masyarakat.

Keberadaan Langgar sebagai Pusat Spiritual

Di Tanian Lanjheng, langgar, atau musala kecil, menjadi bagian penting yang tak terpisahkan. Langgar ditempatkan di posisi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan rumah-rumah lainnya.

- Advertisement -

Tentunya hal ini bukan sekadar penempatan fisik, tetapi sebuah simbol bahwa spiritualitas memiliki tempat utama dalam kehidupan masyarakat Madura.

Langgar menjadi titik berkumpulnya keluarga untuk menjalankan ibadah, serta menjadi sarana pengajaran agama dari generasi ke generasi.

Langgar juga sering menjadi tempat musyawarah keluarga, mengokohkan posisinya sebagai ruang sakral yang dihormati.

Simbolisme ini menggambarkan keseimbangan antara kehidupan duniawi dan spiritual, yang menurutku menjadi inti dari filosofi hidup masyarakat Tanian Lanjheng. Mereka hidup dalam kedamaian karena selalu menempatkan spiritualitas di tempat tertinggi.

Ukiran dan Ornamen Adalah Bahasa Simbolis yang Kuat

Bagian lain yang menonjol dari Tanian Lanjheng adalah ukiran dan ornamen yang menghiasi rumah-rumah tersebut. Setiap ukiran di pintu, jendela, hingga tiang penyangga memiliki arti khusus.

Saat diamati, ornamen di Tanian Lanjheng bukan hanya estetika semata, tetapi adalah bahasa simbolis yang berbicara tentang harapan, doa, dan perlindungan bagi penghuninya. Motif bunga dan daun sering dijumpai, yang melambangkan kesejahteraan dan harapan bagi masa depan.

Ukiran-ukiran ini juga menunjukkan perhatian masyarakat Madura terhadap keindahan, tetapi dengan makna yang dalam.

Keindahan ini, bukan hanya untuk dinikmati secara visual, tetapi juga untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan menjaga keberkahan dalam rumah.

Dalam pandangan, hak itu justru menunjukkan bagaimana masyarakat Tanian Lanjheng memadukan estetika dengan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Kedekatan dalam Tata Letak Rumah

Di Tanian Lanjheng, tata letak rumah-rumahnya sangat rapat, hampir tidak ada batas yang jelas antara satu rumah dengan rumah lain. Namun, ini bukan sekadar pilihan arsitektur, tetapi mencerminkan kedekatan emosional dan ikatan sosial yang kuat di antara masyarakat Madura.

Tatanan rumah yang rapat itu, akan membuat kamu merasa, bahwa atmosfer saling menjaga dan melindungi, sebuah komunitas yang hidup dalam solidaritas ditemukan di situ.

Dalam kebersamaan yang erat ini, tentu bisa dilihat, bahwa setiap anggota keluarga dan tetangga dianggap seperti keluarga sendiri. Privasi tetap dijaga, tetapi tidak ada jarak emosional di antara mereka.

Kebersamaan ini menjadi kekuatan Tanian Lanjheng, sebuah manifestasi dari prinsip hidup gotong-royong yang sudah ada sejak lama di Madura.

Tanian Lanjheng, Simbolisme yang Hidup

Tanian Lanjheng bukan hanya sekadar kompleks rumah bagi masyarakat Madura.

Di balik setiap sudutnya, aku menemukan simbolisme yang menggambarkan cara hidup, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dipegang erat oleh masyarakatnya.

Struktur dan tata letaknya mencerminkan keharmonisan, kemandirian, dan spiritualitas yang mendalam.

Bagiku, Tanian Lanjheng adalah simbol kebudayaan Madura yang hidup, tempat tradisi dan modernitas bertemu dalam keharmonisan.

Dalam kompleks sederhana ini, aku melihat bahwa masyarakat Madura memiliki kekayaan tak ternilai yang tersembunyi di balik arsitektur mereka.

Tanian Lanjheng mengingatkanku akan pentingnya menjaga warisan budaya yang berharga ini agar terus hidup dalam hati generasi penerus.(*)

- Advertisement -
Share This Article