SastraNusa, Padang Pariaman – Prakarya di SMA Negeri 1 Sungai Geringging bukan sekadar kegiatan rutin. Kegiatan ini menjadi ajang luar biasa untuk menggali kreativitas dan potensi kewirausahaan siswa, terutama dalam pengolahan makanan Nusantara.
Dengan antusiasme tinggi, siswa mempraktikkan keterampilan mereka. Berbagai hidangan seperti ikan bakar, ayam singgang, es kelapa muda, hingga es buah disajikan dengan inovasi yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara.
Pembukaan oleh Kepala Sekolah
Acara resmi dibuka oleh Kepala Sekolah, Syaiful Hendra, yang menekankan pentingnya prakarya sebagai medium pelatihan siswa. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi keberanian dan kreativitas siswa yang terpancar melalui karya mereka.
Menurut Syaiful, prakarya tidak hanya melatih keberanian tampil di depan publik, tetapi juga menjadi medium komunikasi antara pembuat karya dan masyarakat. Hal ini menciptakan interaksi yang memperkuat nilai edukasi dan hiburan.
“Kegiatan ini memberi pengalaman berharga bagi siswa. Selain meningkatkan kreativitas, mereka juga belajar mengelola potensi diri untuk masa depan,” ucapnya dengan penuh optimisme.
Kolaborasi dengan Kewirausahaan
Prakarya kali ini digelar dengan berkolaborasi bersama mata pelajaran Kewirausahaan (PKWU). Siswa tidak hanya berkreasi, tetapi juga memahami nilai ekonomi dari karya mereka.
Juri dari kalangan guru dan pengawas turut hadir, termasuk Waka dan Bu Vivin, yang menilai hasil kerja siswa. Mereka mengamati keunikan dari setiap hidangan yang disajikan, termasuk bagaimana produk tersebut dikemas dengan menarik.
“Kami sangat bangga melihat bagaimana siswa memanfaatkan bahan lokal untuk menciptakan masakan khas daerah. Ini bukti bahwa pendidikan kewirausahaan mampu diterapkan sejak dini,” ujar Bu Vivin.
Masakan sebagai Media Komunikasi
Masakan yang disajikan tidak hanya memikat rasa, tetapi juga menjadi media untuk menyampaikan cerita budaya. Hidangan khas yang ditampilkan siswa memperlihatkan bagaimana mereka mengolah bahan lokal menjadi karya yang bernilai tinggi.
Guru dan pengawas yang hadir juga terkesan dengan semangat siswa. Tidak hanya menikmati sajian, mereka turut menyaksikan proses penyajian yang penuh dedikasi.
Melalui prakarya, siswa belajar untuk bekerja sama, berpikir inovatif, dan berani menampilkan hasil karya mereka di depan publik. Hal ini menjadi modal penting bagi mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Membentuk Karakter melalui Prakarya
Syaiful Hendra menegaskan bahwa prakarya tidak hanya soal kreativitas. Kegiatan ini dirancang untuk membangun karakter siswa, seperti kerja sama, tanggung jawab, dan kepercayaan diri.
“Ini lebih dari sekadar acara. Prakarya adalah proses pembentukan karakter siswa yang akan berguna sepanjang hidup mereka,” jelasnya.
Menanamkan Nilai-Nilai Kewirausahaan
Kegiatan prakarya juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kewirausahaan pada siswa. Dengan mempraktikkan ekonomi kreatif, siswa diajarkan untuk melihat potensi pasar dari karya mereka.
Inovasi dalam mengemas masakan khas daerah menjadi bukti nyata bahwa siswa mampu berpikir kreatif sekaligus produktif. Hal ini diharapkan menjadi bekal bagi mereka untuk berkembang di masa depan.
Harapan Masa Depan
Syaiful Hendra berharap pengalaman dari kegiatan ini menjadi motivasi bagi siswa untuk terus mengembangkan bakat dan minat mereka. Kegiatan prakarya diharapkan dapat menginspirasi siswa untuk berinovasi dan berkreasi di berbagai bidang, terutama dalam dunia kewirausahaan.
“Prakarya bukan hanya kegiatan sekolah. Ini adalah langkah awal untuk membangun generasi muda yang kreatif, mandiri, dan inovatif,” ungkapnya penuh harap.
Suasana yang Penuh Kemeriahan
Kemeriahan acara ini tidak hanya dirasakan oleh siswa, tetapi juga oleh para guru dan pengawas yang hadir. Semangat siswa dalam menyajikan karya mereka menciptakan suasana yang hidup dan penuh kegembiraan.
Dengan keberhasilan acara ini, SMA Negeri 1 Sungai Geringging telah membuktikan bahwa prakarya mampu menjadi wadah efektif untuk mengembangkan potensi siswa. Selain mendukung nilai-nilai kewirausahaan, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara siswa, guru, dan masyarakat.
Prakarya di sekolah ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan kreatif dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai budaya dan kewirausahaan. Sebuah langkah besar untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi masa depan.(*)