Psikologi Anak di Usia 1,5-5 Tahun Melalui Bentuk Gores Lukis, Seperti Apa?

Sholihul Huda By Sholihul Huda
7 Min Read
a woman standing in front of a store
Psikologi Anak di Usia 1,5-5 Tahun Melalui Bentuk Gores Lukis, Seperti Apa? (Ilustrasi)
- Advertisement -

SastraNusa – Pada fase awal perkembangan, khususnya antara usia 1,5 hingga 2 tahun, anak-anak mulai menunjukkan ekspresi kreatif melalui kegiatan menggambar yang dikenal sebagai gambar coreng moreng.

Pada tahap ini, anak-anak menjalani proses eksplorasi yang sangat penting untuk perkembangan psikologis dan motorik mereka.

Kegiatan menggambar tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai media yang memfasilitasi pengembangan keterampilan motorik halus.

Gerakan bebas dalam menggambar memungkinkan anak untuk melatih otot-otot tangan, jari-jari, serta koordinasi mata dan tangan yang sangat penting dalam tahap-tahap perkembangan selanjutnya.

- Advertisement -

Anak-anak pada usia ini cenderung menggunakan alat gambar dengan cara yang sangat eksploratif, seperti menggoreskan krayon atau pensil warna secara acak di atas kertas.

Tindakan tersebut bukan sekadar kekacauan, melainkan cerminan dari perasaan dan imajinasi mereka. Ciri-ciri khas dari gambar coreng moreng ini adalah penggunaan warna yang cerah dan garis yang tidak teratur.

Hal ini menunjukkan betapa kreatifnya anak dalam mengekspresikan diri. Mereka cenderung menciptakan bentuk-bentuk yang tidak terdefinisi, simbol-simbol, atau sekadar pola yang menggambarkan pengalaman dan emosi mereka dalam bentuk visual.

Lebih jauh, gambar coreng moreng memberikan anak kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka.

Melalui pola-pola yang mereka buat, anak-anak mulai belajar tentang objek, warna, dan bentuk, sekaligus mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekeliling mereka.

- Advertisement -

Proses ini juga memperkuat rasa percaya diri anak-anak, seiring dengan pengakuan dari orang tua atau pengasuh yang menghargai hasil karya mereka.

Dengan demikian, kegiatan menggambar di fase ini merupakan landasan penting bagi perkembangan psikologis dan motorik anak, sambil juga merangsang kreativitas mereka secara signifikan.

Ekspresi Natural Anak

Pada usia 1,5 hingga 5 tahun, anak-anak seringkali menunjukkan kecenderungan untuk mengekspresikan diri melalui metode yang bersifat natural, tanpa terikat pada objek atau gambar yang konkret.

- Advertisement -

Pada fase perkembangan ini, proses berpikir dan perasaan anak lebih berorientasi pada eksplorasi daripada penggambaran yang terstruktur. Mereka cenderung menggambar adalah tentang berkreasi dengan warna dan bentuk tanpa memperhatikan hasil akhirnya.

Dengan demikian, kegiatan menggambar menjadi sarana bagi anak untuk menjelajahi emosi dan imajinasi mereka.

Ketidakpaksaan dalam menggambar memungkinkan anak untuk lebih bebas dalam mengekspresikan pikiran mereka.

Ketika tidak ada tekanan untuk menciptakan hasil yang sempurna, anak merasa lebih nyaman untuk bereksperimen dengan berbagai media, seperti krayon, cat, atau pensil warna.

Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak untuk berinteraksi dengan bahan-bahan tersebut, sekaligus mengembangkan keterampilan motorik halus mereka.

Proses menggambar menjadi penting dalam psikologi anak, karena berfungsi sebagai alat komunikasi yang dapat menggambarkan keadaan emosional dan kognitif mereka yang sebenarnya.

Selain itu, kegiatan menggambar ini juga dapat menjadi cermin bagi orang tua dan pendidik untuk memahami lebih dalam tentang dunia batin anak.

Dengan mengamati warna, bentuk, dan pola yang mereka pilih, pengasuh dapat mengidentifikasi perasaan atau pengalaman tertentu yang dialami anak.

Dalam konteks ini, menggambar bukan hanya sekadar aktivitas kreatif, tetapi juga merupakan bentuk ungkapan diri yang memungkinkan anak untuk menyampaikan pesan yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Oleh karena itu, penting bagi orang dewasa untuk memberikan dukungan dan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri dengan cara yang mereka anggap nyaman.

Memberikan Ruang Ekspresi

Ketika anak memasuki fase menggambar, menyediakan ruang ekspresi yang memadai sangat penting untuk mendukung perkembangan kreativitas mereka.

Aktivitas menggambar tidak hanya sekadar menghasilkan gambar, tetapi juga memungkinkan anak mengekspresikan perasaan dan ide-ide dalam cara yang unik.

Oleh karena itu, lingkungan yang mendukung menjadi faktor kunci dalam mengoptimalkan pengalaman ini.

Pada tahap ini, penting bagi orang tua atau pengasuh untuk menciptakan area khusus yang bebas dari gangguan dan memberikan kebebasan kepada anak untuk berkreasi.

Ruang menggambar sebaiknya menyediakan berbagai alat yang sesuai, seperti krayon, spidol, kuas, dan kertas dengan variasi ukuran. Dengan cara ini, anak merasa bebas untuk mengeksplorasi dan menggunakan berbagai media sesuai imajinasi mereka.

Pastikan juga bahwa alat-alat tersebut aman dan mudah dijangkau anak, sehingga mereka merasa mandiri dalam proses berkarya.

Di samping itu, pendekatan yang diambil oleh orang tua saat mendampingi anak menggambar juga sangat berpengaruh.

Menghindari kritik berlebihan dan memberikan dorongan positif saat anak mengekspresikan diri melalui gambar dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Selain itu, pujian yang tulus atas usaha dan kreativitas anak akan semakin mendorong mereka untuk mengeksplorasi berbagai ide dan konsep. Hal ini memperkuat ikatan antara orang tua dan anak sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap kegiatan bergambar.

Secara keseluruhan, memberikan ruang ekspresi yang baik dan mendukung bagi anak yang berusia 1,5 hingga 5 tahun adalah langkah strategis dalam membangun fondasi psikologis yang sehat, serta mendorong perkembangan kemampuan kreatif dan intuitif mereka melalui gores lukis.

Menghindari Tuntutan di Kegiatan Menggambar

Kegiatan menggambar bagi anak usia 1,5 hingga 5 tahun merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengekspresikan emosi dan kreativitas mereka.

Namun, sering kali orang dewasa memberikan tuntutan yang berlebihan terhadap hasil gambar anak. Tuntutan ini dapat menghambat proses kreatif dan menurunkan keinginan anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas menggambar.

Penekanan pada hasil akhir menggambar, seperti keakuratan atau keindahan, dapat membuat anak merasa tertekan dan enggan untuk mencoba lagi di masa mendatang.

Penting bagi orang dewasa untuk mengadopsi pendekatan yang lebih mendukung dalam kegiatan menggambar.

Dengan berfokus pada proses menggambar, anak akan lebih mampu mengeksplorasi kreativitas dan mengekspresikan perasaan mereka secara lebih bebas.

Proses ini mencakup memberikan kesempatan bagi anak untuk memilih warna, bentuk, dan cara menggambar sesuai dengan imajinasi mereka.

Singkatnya, menghindari tuntutan konkret terkait hasil akhir adalah langkah penting dalam mendukung perkembangan psikologis anak.

Orang dewasa sebaiknya mengadopsi perspektif yang menghargai kebebasan berekspresi. Ketika anak merasa bahwa mereka tidak dibebani oleh ekspektasi yang menyerupai standar, mereka akan lebih mampu menikmati proses menggambar.

Sikap mendukung ini termasuk memberikan pujian atas usaha yang dilakukan anak, bukan hanya hasil akhir yang terlihat. Dengan cara ini, anak dapat merasa lebih percaya diri untuk mengeksplorasi ide dan imajinasi mereka.

Pada akhirnya, pendekatan ini tidak hanya mendukung kemampuan menggambar anak tetapi juga berkontribusi pada perkembangan emosional yang lebih seimbang.(*)

- Advertisement -
Share This Article