SastraNusa – Pondok pesantren Al Ikhlas Mulyorejo yang terletak di desa Dalegan, Panceng, Gresik, bukan hanya dikenal sebagai tempat untuk menimba ilmu agama. Di tempat ini, budaya lokal juga dilestarikan dengan sangat baik.
Dengan paduan yang harmonis antara tradisi pesantren dan seni budaya, Al Ikhlas Mulyorejo menjadi sebuah pusat yang menarik untuk berbagai kegiatan seni. Tidak jarang, acara-acara bertema budaya dan seni diselenggarakan di sini, menarik perhatian berbagai kalangan, baik dari masyarakat lokal maupun luar daerah.
Hari ini, Pondok Pesantren Al Ikhlas Mulyorejo kembali menggelar sebuah acara yang penuh warna. Berbagai pertunjukan teater dan pelatihan yang berkaitan dengan seni pertunjukan digelar untuk menambah wawasan dan menggali potensi anak-anak muda dalam dunia seni.
Salah satunya adalah kegiatan Diklat Teater Cincin dan Teater Janur , dua bentuk teater yang memiliki ciri khas masing-masing. Acara ini tentu menjadi ajang yang sangat dinantikan, karena selain menampilkan pertunjukan yang menghibur, acara ini juga memberikan kesempatan bagi para santri dan masyarakat sekitar untuk belajar lebih dalam mengenai seni peran, budaya, dan teater tradisional.
Pondok pesantren Al Ikhlas Mulyorejo selalu berusaha memberikan ruang bagi perkembangan seni dan budaya di kalangan santri. Tidak hanya fokus pada ilmu agama semata, pondok pesantren ini juga menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada.
Hal ini terlihat dari seringnya pondok pesantren ini mengadakan acara yang menggabungkan unsur-unsur budaya lokal, seperti seni teater, musik tradisional, dan tarian daerah.
Sebagai contoh, Teater Cincin yang merupakan salah satu bentuk pertunjukan yang mengutamakan improvisasi, serta Teater Janur yang memadukan unsur tradisi dengan sentuhan modern, sering kali menjadi bagian dari acara besar yang digelar di pesantren ini.
Acara ini tidak hanya sekedar hiburan, namun juga berfungsi sebagai wadah pembelajaran dan latihan bagi para santri yang ingin mengasah kemampuan mereka di bidang seni.
Diklat Teater Cincin adalah kegiatan yang mengajarkan seni peran dengan menggunakan berbagai alat peraga yang sederhana, namun mampu menghasilkan efek dramatis yang luar biasa.
Ini memberikan kesempatan bagi siapa saja, terutama para santri muda, untuk belajar menjadi aktor, sutradara, dan pengarah seni. Dengan cara ini, mereka tidak hanya belajar tentang seni, tetapi juga mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama dalam tim.
Teater Janur juga memiliki peran penting dalam melestarikan seni budaya lokal. Teater ini merupakan perpaduan antara seni pertunjukan tradisional dengan elemen-elemen modern.
Dalam pertunjukannya, Teater Janur mengangkat cerita-cerita dari folktale atau legenda lokal yang disajikan dengan cara yang lebih segar dan kekinian. Para pemainnya, yang sebagian besar adalah para santri, tidak hanya berlatih teknik akting, tetapi juga belajar untuk memahami makna dari cerita yang mereka bawakan.
Melalui pendekatan ini, mereka bisa lebih mendalami budaya daerahnya sendiri dan membawa cerita-cerita tersebut kepada khalayak yang lebih luas.
Selain sebagai sarana untuk melatih seni teater, acara ini juga menjadi sebuah bentuk apresiasi terhadap seni dan budaya lokal yang ada di sekitar Pondok Pesantren Al Ikhlas Mulyorejo.
Seni, yang sering kali dianggap sebagai hal yang terpisah dari pendidikan agama, justru disatukan dengan pendidikan pesantren dalam suatu kesatuan yang harmonis.
Dengan demikian, pesantren ini tidak hanya mendidik generasi penerus bangsa dalam hal keagamaan, tetapi juga mengajarkan mereka untuk menghargai, melestarikan, dan mengembangkan budaya bangsa.
Kegiatan-kegiatan seperti ini diharapkan dapat memupuk rasa cinta terhadap seni dan budaya, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan tradisi yang telah ada sejak nenek moyang.
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang yang menarik bagi masyarakat luar untuk berkunjung dan ikut merasakan bagaimana seni dan budaya lokal dipertunjukkan dengan cara yang sangat berbeda.
Tidak jarang, para pengunjung yang datang untuk menyaksikan pertunjukan teater ini juga terinspirasi untuk mengembangkan potensi mereka dalam bidang seni, baik itu teater, musik, atau tarian.
Sebagai sebuah pondok pesantren yang memiliki visi dan misi untuk mengembangkan ilmu agama dan budaya, Al Ikhlas Mulyorejo menjadi bukti bahwa seni dan agama bisa berjalan seiringan.
Melalui berbagai kegiatan yang digelar, pesantren ini berhasil memperkenalkan budaya lokal kepada banyak orang, baik di dalam maupun di luar komunitas pesantren. Dengan cara ini, mereka turut berperan dalam menjaga kekayaan budaya bangsa yang sangat beragam.
Tidak hanya itu, acara-acara seperti ini juga memberikan dampak positif bagi para santri yang terlibat. Mereka tidak hanya mendapatkan pelajaran tentang seni, tetapi juga merasakan langsung bagaimana bekerja dalam sebuah tim, berinteraksi dengan masyarakat, dan mengembangkan kreativitas mereka.
Kegiatan ini mengajarkan nilai-nilai penting seperti kerja keras, disiplin, dan rasa tanggung jawab, yang semuanya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai generasi penerus bangsa.
Pada akhirnya, Pondok Pesantren Al Ikhlas Mulyorejo bukan hanya menjadi tempat untuk menuntut ilmu agama, tetapi juga menjadi tempat yang kaya akan kegiatan seni dan budaya.
Melalui berbagai acara yang digelar, pesantren ini turut berperan aktif dalam melestarikan dan memperkenalkan seni dan budaya lokal kepada masyarakat luas.
Teater Cincin dan Teater Janur adalah contoh kecil dari bagaimana pondok pesantren ini berhasil menyatukan seni dan agama dalam suatu bentuk yang menginspirasi banyak orang.
Jadi, jika kamu ingin merasakan pengalaman unik yang menggabungkan budaya, seni, dan pendidikan agama, Pondok Pesantren Al Ikhlas Mulyorejo adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi.(*)