Bermegah-megahan dalam Hajatan Pengantin dan Dampak Kesenjangan Sosial Masyarakat

Ahmad Masrufi
8 Min Read
A large group of people standing around a stage
Bermegah-megahan dalam Hajatan Pengantin dan Dampak Kesenjangan Sosial Masyarakat (Ilustrasi)
- Advertisement -

SastraNusa – Pernikahan di Indonesia lebih dari sekadar penyatuan dua individu, ia merupakan simbol penting dalam konteks sosial dan budaya yang mendalam.

Dalam masyarakat Indonesia, pernikahan seringkali dianggap sebagai ajang untuk menampilkan status sosial dan kemampuan finansial keluarga.

Tradisi pernikahan ini bervariasi antar daerah, dengan masing-masing memiliki cara unik dalam merayakannya.

Misalnya, di Sumatera, pernikahan biasanya melibatkan prosesi adat yang megah, mulai dari upacara pengantar mempelai hingga resepsi yang dihadiri oleh banyak tamu, yang menunjukkan prestige keluarga yang bersangkutan.

- Advertisement -

Demikian juga, di Sulawesi, pernikahan memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan ikatan sosial dan solidaritas di antara anggota komunitas.

Keluarga dari kedua mempelai sering kali berusaha keras untuk memberikan pesta yang mewah, menekankan pentingnya persepsi masyarakat terhadap kemampuan mereka.

Dalam hal ini, pernikahan menjadi sarana untuk mencapai pengakuan sosial. Hal ini sering kali melibatkan pengeluaran yang signifikan untuk berbagai ritual dan kebutuhan, yang tujuannya adalah tidak hanya untuk merayakan cinta, tetapi juga untuk memperkuat kedudukan keluarga di mata tetangga dan komunitas.

Pernikahan juga mencerminkan nilai-nilai kolektif masyarakat Indonesia, di mana keterlibatan keluarga dan komunitas sangat penting.

Tradisi ini menegaskan bahwa pernikahan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi merupakan milik publik yang membutuhkan dukungan dan partisipasi dari banyak pihak.

- Advertisement -

Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk menyiapkan sumber daya yang cukup sebelum melangsungkan pernikahan, sebagai bentuk persiapan untuk menunjukkan status mereka.

Seiring berjalannya waktu, meskipun modernisasi dan perkembangan sosial mulai memengaruhi cara orang menikah, pernikahan dalam budaya Indonesia tetap menjadi refleksi dari nilai-nilai sosial yang mendalam.

Kesenjangan Sosial di Balik Kemegahan Hajatan

Hajatan pernikahan di Indonesia sering kali diselenggarakan dengan kemegahan yang luar biasa, mencerminkan status sosial orang tua mempelai.

- Advertisement -

Namun, kemewahan ini juga menyiratkan satu fenomena yang lebih kompleks, yaitu kesenjangan sosial.

Kesenjangan ini tidak hanya tampak dalam cara perayaan diadakan, tetapi juga dalam akses terhadap sumber daya yang memungkinkan pelaksanaan hajatan tersebut.

Terdapat beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada ketimpangan ini, termasuk pendidikan, ketersediaan lapangan kerja, dan penguasaan sumber daya ekonomi.

Pendidikan merupakan salah satu elemen penting yang mempengaruhi kemampuan suatu keluarga dalam mengadakan hajatan pernikahan.

Keluarga yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memahami pentingnya perencanaan keuangan dan manajemen, yang memungkinkan mereka untuk merencanakan acara dengan lebih baik.

Di sisi lain, keluarga dengan latar belakang pendidikan rendah sering kali terperangkap dalam lingkaran kemiskinan, membuat mereka tidak dapat menyelenggarakan hajatan yang sebanding dengan status sosial yang mereka inginkan.

Ketersediaan lapangan kerja juga berperan besar dalam menciptakan kesenjangan sosial. Dalam masyarakat yang berkembang, lapangan pekerjaan tidak selalu tersedia merata.

Hal ini menyebabkan beberapa keluarga dapat menginvestasikan lebih banyak uang ke dalam acara pernikahan, sementara yang lain terpaksa mengadakan hajatan dengan sumber daya yang sangat terbatas.

Realitas ini menciptakan perbedaan yang mencolok dalam perayaan, yang pada gilirannya memperdalam kesenjangan sosial yang ada.

Data statistik menunjukkan bahwa 60% keluarga dengan pendapatan rendah terpaksa meminjam uang untuk menyelenggarakan hajatan pernikahan, sementara 80% keluarga dengan pendapatan tinggi dapat melakukannya tanpa memerlukan utang.

Kesenjangan ini jelas mencerminkan betapa perayaan pernikahan tidak hanya berkaitan dengan pernikahan itu sendiri, tetapi juga mencerminkan status sosial yang hendak diperlihatkan oleh setiap keluarga.

Dampak Ekonomi Hajatan Pernikahan

Hajatan pernikahan di Indonesia tidak hanya menjadi momen penting dalam kehidupan pasangan yang akan menikah, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan pada masyarakat setempat.

Perayaan pernikahan yang megah sering kali memerlukan pengeluaran besar, yang menciptakan peluang bisnis untuk berbagai sektor.

- Advertisement -
Share This Article