SastraNusa – Hutan Mahoni di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, adalah bagian dari wilayah Perhutani Tuban dengan luas mencapai 1.051,92 hektare.
Dalam sejarahnya, hutan ini dikenal sebagai tempat yang angker dan menyimpan banyak mitos yang menakutkan bagi masyarakat sekitar.
Kesan menyeramkan ini berasal dari kepercayaan lokal yang mengaitkan hutan dengan berbagai cerita mistis, sehingga banyak orang yang enggan memasuki area ini.
Namun, seiring berjalannya waktu, perhatian terhadap pelestarian lingkungan dan potensi wisata di hutan ini mulai meningkat. Pada tahun 2015, Dinas Perhutani setempat melakukan transformasi besar-besaran dengan mengembangkan Bumi Perkemahan Mapan, yang kini menjadi salah satu daya tarik utama di kawasan tersebut.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengubah citra hutan dari yang angker menjadi destinasi wisata edukasi, tetapi juga untuk mendukung pelestarian hutan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Fasilitas di Bumi Perkemahan Mapan
Bumi Perkemahan Mapan kini menawarkan berbagai fasilitas yang mendukung pengalaman camping dan edukasi bagi pengunjung. Fasilitas yang tersedia antara lain:
- Area Camping: Didesain dengan baik untuk kenyamanan pengunjung, area camping ini dapat menampung berbagai kelompok, baik kecil maupun besar. Tenda yang disediakan telah dilengkapi dengan perlengkapan dasar untuk mendukung pengalaman berkemah yang nyaman.
- Jalur Trekking: Tersedia beberapa jalur trekking yang berbeda tingkat kesulitan, memungkinkan pengunjung untuk menjelajahi keindahan alam hutan Mahoni. Jalur ini dilengkapi dengan papan petunjuk dan informasi mengenai flora dan fauna yang ada.
- Spot Foto: Hutan ini memiliki beberapa spot foto yang Instagrammable, termasuk area dengan pohon-pohon Mahoni yang megah dan pemandangan alam yang menakjubkan. Ini menjadi daya tarik bagi pengunjung yang ingin mengabadikan momen mereka di alam.
- Fasilitas Edukasi: Terdapat program edukasi yang dirancang untuk anak-anak dan dewasa, seperti workshop tentang konservasi hutan dan pengenalan keanekaragaman hayati. Fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Daya Tarik Bumi Perkemahan Mapan
Daya tarik utama Bumi Perkemahan Mapan terletak pada keindahan alam yang masih alami dan keanekaragaman hayati yang kaya. Hutan Mahoni tidak hanya menyuguhkan panorama hijau yang menyejukkan, tetapi juga menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna.
Keberadaan pohon Mahoni yang mendominasi area ini juga memberikan nilai tambah tersendiri, mengingat jenis pohon ini terkenal dengan kualitas kayunya yang tinggi.
Pengunjung juga dapat menikmati kegiatan edukasi yang disediakan, seperti birdwatching dan pengenalan berbagai jenis tumbuhan obat. Dengan lebih dari 30 jenis tanaman yang dapat ditemukan di area ini, pengunjung akan mendapatkan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan.
Menurut data Dinas Perhutani, jumlah pengunjung ke Bumi Perkemahan Mapan mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan rata-rata 500 pengunjung setiap bulannya. Angka ini menunjukkan ketertarikan masyarakat akan potensi wisata yang ada di hutan ini. Di samping itu, keanekaragaman hayati yang ada juga tercatat dalam inventarisasi lokal, dengan setidaknya 50 spesies burung dan berbagai mamalia kecil yang mendiami kawasan ini.
Inovasi dan Daya Kreatif
Peran aktif bapak POLHUT Edi Purwono beserta ibu Sri Kurniyasih melakukan Transformasi Hutan Mahoni Panceng menjadi Bumi Perkemahan Mapan adalah contoh sukses pengelolaan hutan yang berorientasi pada keberlanjutan.
Melalui inovasi dan daya kreatif, hutan yang dulunya dianggap angker kini beralih menjadi destinasi wisata edukasi yang menarik. Dengan fasilitas yang lengkap dan berbagai kegiatan yang ditawarkan, tempat ini tidak hanya memberikan pengalaman yang menyenangkan, tetapi juga mendidik pengunjung tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
Melihat pertumbuhan minat masyarakat terhadap ekowisata, diharapkan Bumi Perkemahan Mapan dapat terus berkembang menjadi model pengelolaan hutan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.
Keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pemeliharaan area ini juga sangat penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan hutan Mahoni Panceng akan terus menjadi surga wisata yang bermanfaat bagi generasi mendatang.(*)
