SastraNusa – Pada tanggal 4 Oktober 2024, suasana di MTs Tarbiyatus Sa’adah Bejan Siwalan Panceng Gresik dipenuhi oleh antusiasme dan kegembiraan. Kegiatan yang di adakan di pendopo Sendang rejo itu menuai apresiasi dari masyarakat seni daerah sekitar.
Pada saat pementasan teater Model SMA Wahid hasyim Model Sumberwudi karanggeneng Lamongan dengan judul “Belum Tuntas” berlangsung. Fokus penonton pada 11 siswa dari Malaysia, yang menunjukkan bakat mereka di atas panggung.
Pada Kegiatan ini juga ada beberapa pementasan tari, musikalisasi puisi bahkan pembacaan puisi serta musik dari beberapa Seniman yang hadir pada malam itu, Kabud senja berlangsung dari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB, menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan.
Pementasan yang Menggugah
Pementasan yang disutradarai oleh Bu Fadhiroh S. Pd, seorang pendidik sekaligus pembina teater model di SMA Wahid Hasyim, berlangsung selama 30 menit. Judul “Belum Tuntas” diangkat dari tema yang relevan dengan kehidupan remaja, menggambarkan berbagai tantangan dan dilema yang dihadapi oleh generasi muda saat ini.
Dalam pementasan ini, siswa Malaysia tidak hanya menunjukkan kemampuan akting, tetapi juga menampilkan penghayatan yang mendalam terhadap karakter yang mereka perankan.
Persiapan dan Pola Latihan
Sebelum tampil di depan publik, siswa-siswa ini menjalani serangkaian latihan yang intensif. Latihan dilakukan secara teratur, dimulai dari pembacaan naskah, latihan fisik, hingga penguasaan gerakan dan ekspresi.
Bu Fadhiroh sebagai sutradara mengungkapkan, “Kami mengedepankan pemahaman karakter dan kerja sama tim. Setiap siswa memiliki peran penting dalam pementasan ini.”
Proses latihan tidak hanya berfokus pada teknik akting, tetapi juga melibatkan diskusi tentang tema dan pesan yang ingin disampaikan melalui lakon. Siswa-siswa tersebut didorong untuk berinteraksi satu sama lain dan menciptakan ikatan yang kuat, sehingga penampilan mereka di panggung terasa natural dan menyentuh.
Respon Penonton
Penonton yang hadir di Kabud Senja menunjukkan reaksi yang sangat positif terhadap pementasan ini. Banyak yang terpesona dengan kemampuan akting para siswa Malaysia, yang berhasil membawa cerita “Belum Tuntas” hidup dengan begitu mendalam.
Salah satu penonton, Bapak Edi Siswanto, mengungkapkan, “Saya tidak menyangka siswa-siswa ini bisa berakting sebaik itu. Mereka berhasil menyampaikan emosi dan pesan dari cerita dengan sangat baik.”
Selain itu, banyak penonton yang terlihat terhibur dan terinspirasi oleh penampilan tersebut. Beberapa bahkan mengatakan bahwa mereka merasakan koneksi emosional dengan karakter-karakter yang diperankan.
Momen-momen dramatis dalam pementasan ini berhasil menarik perhatian dan membuat penonton terdiam, menanti setiap dialog dan aksi yang terjadi di panggung.
Akting Luar Biasa, Bagaiamana?
Dari segi kualitas akting, para siswa Malaysia menunjukkan bakat yang luar biasa. Mereka berhasil mengekspresikan berbagai emosi, dari kegembiraan hingga kesedihan, dengan begitu otentik.
Setiap karakter yang diperankan memiliki kedalaman yang membuat penonton merasa terlibat dalam cerita. Pementasan ini juga didukung oleh tata lampu dan suara yang baik, menambah suasana teater secara keseluruhan.
Bu Fadhiroh menambahkan, “Saya sangat bangga dengan para siswa. Mereka tidak hanya berlatih, tetapi juga belajar untuk mengatasi rasa gugup dan meningkatkan kepercayaan diri. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi mereka.”
Misi Pertukaran Budaya
Kegiatan ini bukan hanya sekadar pementasan teater, tetapi juga merupakan bagian dari upaya pertukaran budaya antara Indonesia dan Malaysia.
Melalui seni, siswa-siswa dari kedua negara dapat saling memahami dan menghargai budaya masing-masing. Keterlibatan siswa Malaysia dalam pementasan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antarnegara, terutama di kalangan generasi muda.
Makna sebuah pertunjukan
Pementasan “Belum Tuntas” di Kabud Senja pada 4 Oktober 2024 telah menjadi salah satu acara yang mengesankan dan memukau. Akting para siswa Malaysia yang luar biasa, dikombinasikan dengan tema yang relevan, berhasil menarik perhatian dan menyentuh hati penonton.
Respon positif dari penonton menunjukkan bahwa teater dapat menjadi medium yang kuat untuk menyampaikan pesan dan membangun jembatan antarbudaya.
Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan akan ada lebih banyak kesempatan bagi para siswa dari berbagai latar belakang untuk berkolaborasi dan menunjukkan bakat mereka di panggung, menciptakan karya seni yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik.
Pementasan “Belum Tuntas” adalah contoh nyata bagaimana seni dapat menjadi jendela untuk memahami kehidupan, tantangan, dan impian generasi muda masa kini.(*)