Ngaji Tempo dulu, Merawat Tradisi Lama “Damar Senthir”

Ahmad Masrufi By Ahmad Masrufi
8 Min Read
man in gray shirt holding lighted candle
Ngaji Tempo dulu, Merawat Tradisi Lama "Damar Senthir" (Ilustrasi)
- Advertisement -

SastraNusa – Damar senthir, sebagai salah satu sumber cahaya tradisional, memiliki sejarah panjang yang berakar pada praktik keagamaan dan spiritual masyarakat.

Penggunaan damar senthir telah dimulai sejak berabad-abad lalu, di mana masyarakat menemukan potensi dari resin pohon damar untuk dijadikan penerangan. Dalam konteks ngaji, damar senthir tidak hanya berfungsi sebagai alat penerangan, tetapi juga memegang makna simbolis yang mendalam.

Asal-usul damar senthir dapat ditelusuri ke daerah tropis di mana pohon damar tumbuh subur. Masyarakat lokal, dengan pengetahuan turun-temurun, mulai mengolah resin yang dihasilkan oleh pohon ini.

Proses pengolahan ini melibatkan pemanasan resin hingga mencair, sebelum dituangkan ke dalam wadah yang dapat digunakan sebagai lampu.

- Advertisement -

Tradisi ini terus diwariskan melalui generasi, dan penggunaannya dalam kegiatan ngaji menjadikannya bagian integral dari budaya spiritual.

Dalam tradisi ngaji, menerangi ruang dengan damar senthir melambangkan pencarian ilmu dan penerangan hati. Lampu minyak ini menciptakan suasana yang khusyuk, memungkinkan umat untuk lebih fokus dalam mendalami ajaran agama.

Lebih dari sekadar alat penerangan, damar senthir mengandung makna spiritual yang mencerminkan hubungan manusia dengan Tuhan.

Cahaya yang dipancarkan bukan hanya menerangi fisik, tetapi juga mengingatkan kita agar senantiasa mencari cahaya Ilahi dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui penggunaan damar senthir dalam ngaji, masyarakat tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga memperkuat pentingnya spiritualitas dalam pencarian pengetahuan.

- Advertisement -

Dengan demikian, damar senthir tidak hanya berfungsi sebagai sumber cahaya, tetapi juga menjadi simbol dari keberlanjutan nilai-nilai budaya dan agama yang kaya.

Dalam setiap kilauan cahaya yang memancar, terdapat refleksi dari perjalanan spiritual yang sudah dilalui oleh para pendahulu.

Proses Pembuatan dan Penggunaan Damar Senthir

Pembuatan damar senthir dimulai dengan pemilihan bahan baku yang berkualitas. Damar senthir sendiri merupakan resin yang diambil dari pohon damar, yang banyak ditemukan di wilayah tropis.

- Advertisement -

Proses pengambilan resin ini dilakukan dengan cara menyayat kulit pohon secara hati-hati sehingga tidak merusak jaringan tanaman. Resin yang dihasilkan kemudian dikumpulkan dan dibersihkan dari kotoran atau bahan asing lainnya, siap untuk tahap selanjutnya.

Setelah bahan baku disiapkan, proses selanjutnya adalah mengolah damar senthir menjadi lampu minyak yang dapat digunakan. Damar senthir dicampurkan dengan minyak nabati, sehingga menciptakan campuran yang dapat menyala dengan baik.

Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam wadah, yang sering kali terbuat dari tanah liat atau logam, yang dirancang untuk menampung minyak dan memberikan rongga tempat sumbu.

Sumbu yang terbuat dari serat alami akan menyerap minyak dan memudahkan proses pembakaran.

Setelah lampu minyak siap, langkah berikutnya adalah penggunaannya dalam kegiatan ngaji. Menyalakan lampu damar senthir memerlukan teknik yang tepat; sumbu perlu dipangkas dengan baik agar nyala api stabil dan tidak terlalu besar.

Posisi lampu juga harus diperhatikan, biasanya diletakkan pada tempat yang cukup tinggi untuk memberikan pencahayaan yang merata tanpa mengganggu kenyamanan para peserta.

Suasana ngaji dipengaruhi oleh pencahayaan lampu ini, yang memberikan nuansa tenang dan khusyuk selama kegiatan.

Keberadaan lampu damar senthir tidak hanya sebagai alat penerangan, tetapi juga sebagai simbol tradisi dan keindahan menyelami ilmu agama.

Untuk menjaga efektivitas lampu minyak ini, penting untuk merawat dan menyimpannya dengan baik.

Pastikan untuk selalu mengganti sumbu dan mengisi ulang minyak sesuai kebutuhan, sehingga lampu senthir dapat digunakan secara optimal dalam berbagai kesempatan ngaji.

Keberadaan Damar Senthir di Era Modern

Di tengah arus modernisasi yang begitu pesat, tradisi ngaji dengan lampu minyak damar senthir tetap mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan masyarakat.

Meskipun banyak aspek kehidupan telah beralih ke teknologi yang lebih canggih, penggunaan damar senthir sebagai sumber cahaya untuk ngaji menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya dan spiritual masih memiliki tempat yang penting.

- Advertisement -
Share This Article