SastraNusa – Jogjakarta, atau yang sering disebut Yogyakarta, bukan hanya terkenal sebagai pusat budaya, tetapi juga menyimpan banyak destinasi wisata yang sarat akan sejarah.
Di setiap sudut kota ini, kamu bisa menemukan warisan sejarah yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
Banyak tempat di Jogjakarta yang tak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga mengajak kamu untuk menggali lebih dalam tentang perjalanan panjang bangsa Indonesia.
Salah satu yang menarik dari Jogjakarta adalah kemampuannya untuk menggabungkan tradisi dan modernitas dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pariwisata.
Jika kamu seorang pencinta sejarah dan ingin mengeksplorasi berbagai kisah yang membentuk kota ini, berikut adalah tujuh wisata unik di Jogjakarta yang mengandung sejarah yang tak boleh kamu lewatkan.
1. Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta adalah pusat dari segala kegiatan budaya dan sejarah di kota ini. Sebagai kediaman Sultan, keraton ini bukan hanya sebuah istana megah, tetapi juga sebuah simbol dari kejayaan kerajaan Mataram Islam yang pernah berkuasa di tanah Jawa.
Di dalam keraton, kamu akan menemukan berbagai koleksi barang antik, lukisan, dan benda-benda bersejarah yang menggambarkan kehidupan kerajaan.
Setiap ruangan di keraton ini bercerita tentang sejarah panjang kerajaan yang sudah berusia ratusan tahun.
Mengunjungi keraton akan membuat kamu merasa seperti masuk ke dalam mesin waktu, kembali ke masa kejayaan yang penuh dengan cerita menarik.
2. Taman Sari
Taman Sari, yang sering disebut sebagai Water Castle, adalah salah satu destinasi wisata yang wajib kamu kunjungi di Jogjakarta.
Dibangun pada abad ke-18 oleh Sultan Hamengkubuwono I, taman ini dulunya berfungsi sebagai tempat peristirahatan dan tempat pemandian bagi keluarga keraton.
Taman Sari menawarkan pengalaman yang memadukan arsitektur indah dengan sejarah yang dalam.
Di sini, kamu bisa menjelajahi berbagai ruangan seperti kolam renang, ruang bawah tanah, dan bangunan megah lainnya yang menyimpan banyak cerita tentang kehidupan para bangsawan zaman dahulu.
Keindahan taman ini juga menarik para fotografer, menjadikannya salah satu tempat yang paling sering dikunjungi di Jogjakarta.
3. Candi Prambanan
Terletak sekitar 17 kilometer dari pusat Kota Jogjakarta, candi ini dibangun pada abad ke-9 dan didedikasikan untuk Trimurti, dewa-dewa utama dalam agama Hindu.
Saat mengunjungi Prambanan, kamu akan disuguhi pemandangan candi-candi yang tinggi menjulang, dengan ukiran-ukiran yang indah dan cerita-cerita mitologi Hindu yang terpahat pada dindingnya.
Candi ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang menakjubkan, tetapi juga memberikan wawasan tentang peradaban Hindu yang pernah berkembang di tanah Jawa.
Dengan segala kemegahan dan sejarah yang terkandung di dalamnya, Candi Prambanan adalah destinasi yang mengajak kamu untuk merasakan keagungan masa lalu.
4. Museum Benteng Vredeburg
Museum Benteng Vredeburg adalah sebuah situs yang sangat penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Benteng ini dulunya dibangun oleh Belanda pada abad ke-18 untuk mempertahankan wilayah mereka dari ancaman.
Setelah kemerdekaan, benteng ini diubah menjadi museum yang menampilkan berbagai koleksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dari masa penjajahan Belanda hingga proklamasi kemerdekaan.
Di sini, kamu bisa melihat berbagai diorama, foto, dan benda-benda bersejarah yang menggambarkan betapa kerasnya perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Mengunjungi museum ini akan memberikan pengalaman yang mendalam mengenai sejarah kemerdekaan Indonesia.
5. Candi Borobudur
Meskipun tidak berada di pusat Kota Jogjakarta, Candi Borobudur terletak hanya sekitar satu jam perjalanan dari kota ini, sehingga sangat layak untuk dijadikan tujuan wisata.
Candi Budha terbesar di dunia ini dibangun pada abad ke-8 oleh dinasti Syailendra dan memiliki banyak nilai sejarah serta budaya yang mendalam.
Candi Borobudur memiliki lebih dari 2.000 panel relief yang menceritakan kisah-kisah kehidupan Buddha dan ajaran-ajarannya.
Puncak candi yang berbentuk stupa juga memberikan pemandangan luar biasa, yang mengajak kamu untuk merenung tentang kehidupan dan sejarah panjang peradaban Budha di Indonesia.
Menyaksikan keindahan dan kemegahan Candi Borobudur pasti akan membuat kamu semakin menghargai kekayaan budaya yang ada di negeri ini.
6. Alun-Alun Kidul
Alun-Alun Kidul yang terletak di belakang Keraton Yogyakarta adalah tempat yang penuh dengan sejarah dan mitos.
Tempat ini dulunya digunakan oleh raja-raja Yogyakarta untuk berbagai kegiatan kerajaan, termasuk upacara dan hiburan.
Kini, Alun-Alun Kidul menjadi tempat favorit bagi warga dan wisatawan. Salah satu tradisi yang sangat dikenal di sini adalah “Masangin” atau tradisi berjalan di antara dua pohon beringin besar yang ada di alun-alun, dengan mata tertutup.
Mitos yang berkembang menyatakan bahwa jika kamu berhasil berjalan lurus meski mata tertutup, maka permohonanmu akan terkabul.
Selain tradisi unik ini, Alun-Alun Kidul juga menawarkan suasana yang khas, penuh dengan sejarah dan kebudayaan lokal yang patut untuk dinikmati.
7. Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo adalah tempat yang sempurna untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan kebudayaan Jawa.
Museum ini menyimpan berbagai koleksi yang menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa dari masa ke masa, mulai dari seni, kerajinan, hingga koleksi arkeologi.
Di sini, kamu bisa melihat berbagai wayang kulit, gamelan, serta artefak-artefak yang menggambarkan kebudayaan Jawa yang kaya.
Mengunjungi museum ini memberikan kamu kesempatan untuk lebih memahami budaya yang menjadi dasar dari kebanyakan tradisi yang ada di Jogjakarta.
Setiap koleksi di museum ini menceritakan bagian dari sejarah panjang kota ini.
Penutup
Jogjakarta bukan hanya kota yang kaya akan budaya, tetapi juga penuh dengan destinasi wisata yang sarat akan sejarah.
Dari keraton yang megah hingga candi-candi yang menakjubkan, setiap tempat yang ada di kota ini membawa kamu lebih dekat dengan masa lalu yang membentuk Indonesia.
Jadi, jika kamu ingin merasakan sejarah langsung, jangan ragu untuk mengunjungi tujuh destinasi unik ini.(*)